Jelajah Bacaan demi Tulisan Unik

Oleh Ericko Sinuhaji

Waktu pertama kali melihat blog Komunitas Ubi pada tahun 2012, saya mendapati tulisan-tulisannya berbeda dari blog-blog kebanyakan. Muatan ide-ide yang unik, penulisan yang menarik, alur yang runtut, serta penyampaian yang ringkas (namun padat dan jelas) membuat saya merasa bahwa tulisan-tulisan Kombi “istimewa.” Membaca blog ini serasa meminum air jernih, begitu menyegarkan. Pastilah ada “rahasia” di balik tulisan-tulisan menarik dan meyakinkan ini.

Menjelang akhir tahun 2013, saya bergabung dengan tim inti Kombi sehingga dapat melihat langsung “dapur” Kombi. Saya pun mengerti “rahasia” di balik sajian tulisan-tulisan Kombi yang unik. Salah satunya adalah jelajah bacaan yang hasilnya sungguh-sungguh diolah.

Jelajah bacaan, dalam hal ini, menunjuk kepada tindakan mencari (“menjelajahi”) rupa-rupa hal (ide, data, cerita, dsb.) dalam bermacam bacaan. Olahan hasil jelajah ini dapat sangat memperkaya bahasan tulisan opini seperti tulisan-tulisan Kombi. Ketika kita melancarkan jelajah bacaan, kita membaca berbagai tulisan dan memilah-milah informasi darinya untuk kemudian diolah sebagai penguat dan pengunik tulisan kita sendiri.

Syukurlah kemajuan teknologi sudah makin memudahkan jelajah bacaan. Sekarang, dengan jasa mesin pencari di internet, kita bisa mendapatkan berita-berita terbaru, pendapat-pendapat ahli, segala macam keterangan secara cepat dan bebas biaya. Banyak sumber informasi bisa dimanfaatkan untuk menyempurnakan tulisan kita!

Bagi saya sendiri, jelajah “lautan informasi” yang terbentang luas di zaman mutakhir ini sangat besar jasanya dalam proses penulisan, khususnya penulisan di Kombi. Satu dua pengalaman dapat saya bagikan sehubungan dengan itu.

Sewaktu mendapat jatah menulis di bawah tema besar “Memandang Indonesia dengan Cara Baru,”1 saya berniat menyoroti masalah ketidakbanggaan banyak orang Indonesia terhadap rupa Indonesia. Kita butuh cara baru untuk memandang diri sendiri elok! Maka, sambil menyusun ide tulisan, saya pun melancarkan jelajah bacaan di internet.

Sebagai hasilnya, saya menemukan kritik penyanyi Ridho Rhoma terhadap kontes kecantikan Indonesia yang cenderung memenangkan wajah “keturunan bule atau oriental.”Kritiknya menunjukkan bahwa saya tidak sendirian dalam berpikir tentang perlunya, dan pentingnya, bangga akan rupa Indonesia. Saya pun mengolah hasil jelajah bacaan ini sebagai ilustrasi pendukung gagasan tulisan saya.

Kali lain, sewaktu mendapat jatah menulis di bawah tema besar “Yang Baru dari Yang Lama,”2 saya berniat mengulas krisis kepemimpinan bangsa di masa kini. Kita butuh gaya kepemimpinan baru yang sebetulnya dimiliki oleh para pendahulu kita! Saya pun kembali melancarkan jelajah bacaan di internet.

Sebagai hasilnya, saya menemukan fitur-fitur kepemimpinan ulung pada dua tokoh “lama,” yakni Sukarno dan L.N. Palar. Saya mengolah hasil jelajah ini dengan mencerminkannya kepada kondisi kekinian sebagai usulan “yang baru dari yang lama.”

Dua kisah diatas menunjukkan betapa bermanfaatnya jelajah bacaan bagi penulisan. Jelajah bacaan meluaskan wawasan serta melatih kejelian kita dalam memilah informasi untuk menguatkan dan mengunikkan tulisan. Tentu saja itu dengan catatan bahwa hasil jelajah bacaan kita olah secara kreatif, berani, dan bertanggung jawab.

Jika orang Indonesia, khususnya kaum terpelajarnya, senang dan terbiasa melancarkan jelajah bacaan, betapa banyaknya ide bagus dan tulisan unik yang bisa terbit bagi kejayaan bangsa! Akan ada pemecahan cemerlang untuk bermacam masalah, perbaikan kondisi di berbagai sektor kehidupan, peningkatan kesejahteraan, dan banyak hal baik lainnya.

Menginjak usianya yang ketiga, Kombi sudah dan berniat terus menghasilkan tulisan-tulisan unik-menarik dengan tunjangan jelajah bacaan. Melalui tulisan-tulisan itu, Kombi berharap dapat turut merangsang kerinduan pembaca Indonesia untuk “memanjangkan langkah” pula dalam jelajah bacaan dan olah ide. Semua untuk kepentingan dan kebaikan bersama.

Dirgahayu, Komunitas Ubi! Teruslah menjelajahi segala bacaan demi menghasilkan segala tulisan yang unik, indah, dan bermanfaat besar!

.

Ericko adalah seorang alumnus jurusan hukum yang tinggal di Bandung, Jawa Barat.

.

Catatan

1 Tulisan-tulisan di bawah tema besar ini terbit di blog Kombi pada bulan Januari 2013. Tulisan saya sendiri berjudul “Bangga Rupa Indonesia.” Lihat Jalar: Jurnal Komunitas Ubi terbitan 02/Juli 2012-Juni 2013. Bandung: 2013, hal. 141.

2Tulisan-tulisan di bawah tema besar ini terbit di blog Kombi pada bulan Januari2014. Tulisan saya sendiri berjudul “Pemimpin Indonesia Bergaya Baru.” Lihat blog Komunitas Ubi. <https://komunitasubi.wordpress.com/2014/01/17/pemimpin-indonesia-bergaya-baru/>.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *