Salam sejahtera di bulan tiga 2012, Sidang Pembaca!
Bagi banyak orang Kristen, pemuridan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Pembinaan rohani ini, yang lazim digelar dalam kelompok-kelompok kecil, telah berjasa besar dalam pembentukan akhlak umat Kristen.
Karena memandang baik pemuridan, Komunitas UBI mengusungnya sebagai topik bulan ini. Secara khas yang disoroti adalah hal-hal yang malah “mengganjal” gerak pemuridan menuju sasaran luhurnya: memuliakan Tuhan dengan memberkati masyarakat, bangsa, dunia.
Empat peladang (penulis), masing-masing sudah punya pengalaman dimuridkan dan memuridkan, menuliskan buah pikirnya.
Hendy Yang mencermati keterkaitan antara pemuridan dengan kebutuhan bangsa akan sumber daya manusia yang berkualitas. Ia melihat pemuridan berpotensi jadi sarana pemasok insan kompeten dan berakhlak yang siap membangun bangsa dengan visi jelas. Untuk itu, pemuridan tak boleh bergeser dari maksud mulia membentuk manusia yang berguna bagi Tuhan dan sesama.
Lembaga paragereja, khususnya yang berfokus pada pemuridan, menarik perhatian S.P. Tumanggor. Ia menilainya sebagai struktur kreatif yang dibuat orang Kristen Barat guna menyikapi perkembangan zaman. Namun, untuk berdampak besar bagi masyarakat luas, lembaga paragereja punya PR penting: mengimbangkan aspek vertikal-horizontal kekristenan dalam kiprah pemuridannya.
Viona Wijaya menyayangkan fakta bahwa kelompok-kelompok pemuridan yang berbeda malah menjadi kubu-kubu yang membuat kaum muda Kristen terpecah. Ia mengamati gesekan hebat dan debat tak sehat yang saban-saban muncul di antara kubu-kubu itu. Yang hebat-tapi-tak-sehat ini patut ditanggulangi agar kaum muda Kristen punya kesatuan hati untuk berderap bersama demi kebaikan bangsa.
Gejala meng-kelas-kan profesi di kalangan Kristen ditelaah oleh Yulius Tandyanto. Ia berargumen bahwa pemuridan seharusnya bisa melepas orang Kristen, dengan bekal akhlak baik, ke berbagai profesi halal. Sebab itu, pemuridan tak boleh mengesankan atau malah mengajarkan bahwa profesi tertentu sajalah yang paling “bergengsi” atau “Kristiani” untuk dijalankan.
Segala ide di atas mengungkapkan kerinduan Komunitas UBI agar dampak pemuridan Kristiani tampak kentara di tengah bangsa Indonesia. Jika umat Kristen memberi hati untuk ide-ide itu, niscaya pemuridan akan meluncur lebih lancar menuju sasaran luhurnya.
Selamat ber-UBI.
Kuncen Kombi