Api Biru Kawah Ijen: Pelajaran Memaksimalkan Promosi Wisata

Oleh Arnoldus Adoe

Suatu keajaiban unik tercipta di alam Indonesia. Di ketinggian 2.443 mdpl, di suhu yang sangat dingin, api panas berkobar. Tetapi alih-alih berwarna merah, api itu malah berpendar indah dengan warna biru. Fenomena alam yang teramat langka ini menggambarkan objek wisata api biru di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.1 Unik dan tak ada tandingannya di dunia.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi sigap mempromosikan api biru (bersama Kawah Ijen secara umum) lewat berbagai cara, termasuk komik!2 Tak heran per tahun 2016 tercatat lebih dari 150 ribu wisatawan mengunjungi Kawah Ijen.3 Api biru Kawah Ijen memberi kita contoh bagus tentang memaksimalkan promosi objek-objek wisata unik di Indonesia.

Awalnya wisatawan mengunjungi Kawah Ijen untuk menyaksikan petambang belerang dan matahari terbit. Namun, berdasarkan data BKSDA Jatim, setelah api biru menjadi bagian dari promosi wisata Kawah Ijen, jumlah kunjungan turis ke Kawah Ijen melonjak tajam: dari 889 wisatawan mancanegara (wisman) dan 226 wisatawan Nusantara (wisnus) di tahun 2010 menjadi 8.615 wisman dan 7.617 wisnus di tahun 2011.4

Itulah khasiat memaksimalkan promosi wisata—sesuatu yang sejauh ini masih menjadi persoalan besar di dunia pariwisata Indonesia secara umum. Karenanya, dua pelajaran penting dapat kita petik dari geliat promosi Kawah Ijen dan api birunya.

Pertama, promosi wisata dapat dimaksimalkan dengan kejelian dan kesigapan. Pemkab Banyuwangi jeli mengenali potensi-potensi wisata di daerahnya (termasuk api biru Kawah Ijen) dan sigap mempromosikan semua itu melalui sarana digital. Alhasil Banyuwangi bisa berbangga karena pada tahun 2015 berhasil “meraup” kunjungan dua juta wisnus. Itu tergolong amat tinggi, sebab Bali saja, yang notabene merupakan provinsi dan pulau wisata utama Indonesia, dikunjungi delapan juta wisnus per tahun.5

Kejelian dan kesigapan itulah yang masih lemah diterapkan dalam promosi banyak objek wisata unik di Indonesia. Sebagai contoh, air terjun Pulau Mursala di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, belum maksimal dipromosikan oleh pemkab setempat.6 Padahal air terjun Mursala adalah salah satu dari sedikit air terjun di dunia yang langsung tumpah ke laut. Keunikannya makin nyata dari fakta bahwa air tawar yang begitu banyak bisa mengalir deras, bahkan pada musim kemarau, di Pulau Mursala yang kecil itu.7

Kedua, promosi wisata dapat dimaksimalkan dengan kekreatifan. Promosi melalui komik atau lomba balap sepeda “Tour de Ijen” atau bahkan pagelaran musik bertaraf internasional “Ijen Summer Jazz Festival” membuktikan betapa kreatifnya Pemkab Banyuwangi.8 Tak heran pada tahun 2015 Abdullah Azwar Anas, bupati Banyuwangi, meraih penghargaan selaku bupati dengan pencapaian terbaik karena “mampu menggerakkan potensi daerah, khususnya di bidang pariwisata”.9 Pada tahun 2016 Banyuwangi pun meraih predikat juara dunia dari badan pariwisata PBB, UNWTO.10

Tak dapat dipungkiri bahwa minusnya kekreatifan membuat banyak objek wisata unik di Indonesia seperti “berjalan di tempat”. Sebagai contoh, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebenarnya kaya objek wisata dan dinilai bisa saja mengungguli Bali sebagai surga wisata dunia.12 Tetapi minimnya kekreatifan dalam berpromosi menenggelamkan objek wisata unik seperti Gunung Kelimutu dengan tiga danau kawahnya yang dapat berubah-ubah warna. “Danau Kelimutu itu sangat bagus,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia, di tahun 2015, “tetapi kurang promosi.”13

Dua pelajaran di atas menunjukkan kepada kita bahwa promosi menentukan bersinar atau redupnya suatu objek wisata di dunia. Sekadar keunikan, yang dibiarkan begitu saja, tidak akan menggerakkan banyak wisatawan untuk berkunjung. Hanya ketika promosi dimaksimalkan—dengan jeli, sigap, dan kreatif—maka seluruh dunia bisa tertarik dan mendatangi objek-objek wisata kita yang unik: api biru Kawah Ijen dan lain-lain.

Untuk menyaksikan api biru, para wisatawan mau menaklukkan tantangan berupa hawa sangat dingin pada subuh, medan menanjak yang berpasir dan berbatu, dan perjalanan sekitar tiga-empat jam.14 Demikianlah untuk menyaksikan objek-objek wisata unik kita bersinar, kita harus mau menaklukkan tantangan dalam memaksimalkan promosi. Kemauan itu akan terbayar ketika nama Indonesia mengharum karena keajaiban-keajaiban alamnya dipadati dan dikagumi wisatawan dari seluruh dunia.

Arnoldus Adoe adalah seorang pegawai negeri sipil yang bermukim di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Catatan

1  Harry Susilo dan Syamsul Hadi. “Semburat Api Biru Ijen Mendunia” dalam situs Kompas.  <http://travel.kompas.com/read/2013/11/24/1439468/Semburat.Api.Biru.Ijen.Mendunia>.

2  Ardian Fanani. “Cara Unik Promosikan Keindahan Kawah Ijen: Lewat Komik!” dalam situs Detik. <https://travel.detik.com/read/2016/11/08/163100/3340358/1382/cara-unik-promosikan-keindahan-kawah-ijen-lewat-komik>.

3  Zumrotun Zolichah. “Pengunjung Kawah Ijen Capai 154.565 Wisatawan” dalam situs Antara Jatim. <http://www.antarajatim.com/berita/189783/pengunjung-kawah-ijen-capai-154565-wisatawan?>.

4   Syamsul Hadi. “Pesona Api Biru Kawah Ijen” dalam situs Kompas. <http://travel.kompas.com/read/2014/07/27/143700627/Pesona.Api.Biru.Kawah.Ijen>. BKSDA adalah singkatan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

Afif Farhan. “Contohlah Banyuwangi, Jago Promosi Pariwisata Pakai Digital” dalam situs Detik.    <https://travel.detik.com/read/2016/09/20/142035/3302155/1382/contohlah-banyuwangi-jago-promosi-pariwisata-pakai-digital>.

6  Lihat “Tapanuli Tengah Promosikan Keindahan Pulau Mursala” dalam situs Kompas.  <http://travel.kompas.com/read/2013/01/29/14283448/Tapanuli.Tengah.Promosikan.Keindahan.Pulau.Mursala>.

7 Afif Farhan. “5 Pantai Ajaib di Indonesia yang Punya Air Terjun ke Laut” dalam situs Detik. <https://travel.detik.com/read/2016/04/07/074507/3181719/1519/5-pantai-ajaib-di-indonesia-yang-punya-air-terjun-ke-laut>.

8 Wahyu Adityo Prodjo. “Tour de Ijen, Promosi Pariwisata lewat olahraga” dalam situs Kompas. <http://travel.kompas.com/read/2015/04/21/093400927/Tour.de.Ijen.Promosi.Pariwisata.lewat.Olahraga>.

Lihat “Banyuwangi Ijen Summer Jazz Hadirkan Musisi Nasional dan Mancanegara” dalam situs Berita Satu. <http://www.beritasatu.com/food-travel/375928-banyuwangi-ijen-summer-jazz-hadirkan-musisi-nasional-dan-mancanegara.html>.

10 Masuki M. Astro. “Bupati Banyuwangi Terima Penghargaan Penggerak Potensi Wisata” dalam situs Antara Jatim. <http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/153768/bupati-banyuwangi-terima-penghargaan-penggerak-potensi-wisata>.

11  Christina Andhika Setyanti. “Banyuwangi Jadi Juara Dunia dari Badan Pariwisata PBB” dalam situs CNN Indonesia. <http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160121163705-269-105864/banyuwangi-jadi-juara-dunia-dari-badan-pariwisata-pbb/>.

12  Lihat “NTT Kaya Obyek Wisata, tetapi Minim Promosi” dalam situs Kompas. <http://travel.kompas.com/read/2015/05/18/144116527/NTT.Kaya.Obyek.Wisata.tetapi.Minim.Promosi>.

13 Ian Bala. “Menteri Arief : ‘Potensi Pariwisata Besar, Namun Kurang Dipromosi’” dalam situs Flores Bangkit. <http://floresbangkit.com/2015/06/menteri-arief-potensi-pariwisata-besar-namun-kurang-dipromosi/>.

14 Mikhael Gewati. “Pesona Kawah Ijen Tak Hanya “Blue Fire!” dalam situs Kompas. <http://travel.kompas.com/read/2016/09/26/142405227/pesona.kawah.ijen.tak.hanya.blue.fire.>.

One thought on “Api Biru Kawah Ijen: Pelajaran Memaksimalkan Promosi Wisata

  1. helminton

    Terima kasih Arnold atas tulisannya. Sangat menginspirasi!
    Memang Banyuwangi luar biasa kaya. Tidak hanya alamnya yang indah tapi juga alamnya kaya akan mineral.
    Saat ini salah satu tambang emas sedang beroperasi mengeruk emas dari dalam Gudung Tumpang Pitu. Lokasinya juga dekat dengan taman nasional yang amat indah. Para peringgi khususnya dari Australi pada minat untuk bekerja di situ krn keelokan alamnya. Sembari mencari uang, mereka bisa berwisata.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *