“Menghias telur Paskah. Ah, itu sederhana! Itu kegiatan anak-anak Sekolah Minggu.” Barangkali begitulah anggapan kebanyakan kita, umat Kristen di Indonesia, tentang kegiatan yang identik dengan hari Paskah itu. Tetapi di Ukraina, menghias telur Paskah sudah menjadi tradisi khas yang melibatkan teknik pengerjaan rumit dan motif hias yang cantik, elegan, dan unik. Pysanka, demikian nama telur Paskah Ukraina, menjadi jalan umat Kristen Ukraina untuk menghayati makna kebangkitan Kristus.
Berhiaskan beragam motif yang indah bersemarak, pysanka adalah bentuk pempribumian Paskah dalam budaya Ukraina. Segala keindahan dan semarak itu dapat dipandang sebagai ungkapan sukacita atas pengharapan yang terkandung dalam Paskah. Di Indonesia yang kaya motif hias, kita sebenarnya tidak sulit melahirkan tradisi khas serupa untuk mengungkapkan sukacita Paskah.
Bagi semua orang Kristen, Paskah memang peristiwa penuh sukacita dan pengharapan, sebagaimana dinyatakan Rasul Petrus: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan” (1 Ptr. 1:3). Di sini sang rasul mengungkapkan sukacita berupa pujian atas kebangkitan Kristus yang membaharui hidup kita di dunia.
Batin kita dilahirkan kembali olehnya, yakni pada waktu kita beriman kepada Kristus. Itu membuat hidup kita penuh pengharapan, karena dibebaskan dari penjajahan dosa. Akibatnya, kita tidak akan binasa kekal setelah mati kelak tetapi akan bangkit kepada hidup kekal bersama Tuhan. Semuanya terjadi sebagai wujud rahmat Allah, yakni belas kasihan dan anugerah-Nya, kepada kita yang berdosa. Maka layaklah Tuhan yang mahabaik dipuji untuk selama-lamanya!
Sukacita atas hidup yang penuh pengharapan itu diungkapkan oleh motif-motif cantik pysanka yang secara umum terbagi atas tiga kategori: motif geometri (segitiga, bintang, salib), motif tumbuhan (daun, bunga, cabang pohon), dan motif binatang (rusa, burung, kupu-kupu). Semua digambarkan secara indah dalam beragam warna. Merah biasanya menjadi warna dominan, berpadu cantik dengan kuning, hijau, coklat, hitam, dan lainnya.1
Bagi orang Ukraina, telur punya makna yang dalam. Bangsa Slavia, nenek moyang bangsa Ukraina, percaya bahwa segala sesuatu bermula dengan telur.2 Mereka pun mengembangkan tradisi menghias telur dengan teknik membatik untuk mengungkapkan harapan kepada dewa-dewi dan kerinduan kepada hal-hal yang ilahi atau transenden. Pysanka, sebutan untuk telur hias itu, berasal dari kata pysaty yang berarti “menulis”—yakni “menulisi” (baca: menggambari) telur dengan motif-motif hias.3
Saat orang Ukraina menjadi Kristen, mereka mengambil alih tradisi itu untuk mengagungkan Allah. Motif segitiga yang awalnya melambangkan tanah, api, dan udara dijadikan lambang ketritunggalan Allah. Alih-alih melambangkan matahari terbit, motif salib menjadi simbol kebangkitan Kristus.4 Motif baru pun ditambahkan: gambar gereja dengan pola tiga yang unik (tiga menara, tiga kubah, tiga tingkat, tiga salib).5 Pysanka bermakna baru ini menyemarakkan hari Paskah yang menandai datangnya hidup penuh pengharapan. Elok nian pempribumian Paskah dalam budaya bangsa Ukraina!
Tak demikian halnya di Indonesia. Kita hampir tidak memiliki tradisi Paskah, khususnya tradisi telur Paskah, yang khas Indonesia. Padahal teknik membatik tidaklah asing bagi kita dan motif-motif hias cantik dan khas berlimpah di negeri kita, misalnya motif Gorga suku Batak, motif Sidomukti suku Jawa, motif Batang Garing suku Dayak Ngaju, motif Pare Allo suku Toraja, dll. Kita sebetulnya bisa memiliki “pysanka” khas Nusantara—yang akan turut menjadikan kekristenan mempribumi di negeri kita.
Dan semarak “pysanka” macam itu akan selalu mendorong kita untuk mengisi dan memanfaatkan hidup yang penuh pengharapan. Caranya adalah dengan melakukan beragam perbuatan baik di berbagai bidang kehidupan sehingga kita memuliakan Allah dan berguna bagi sesama. Bukankah Alkitab sendiri mengajarkan agar kita tidak jemu-jemu berbuat baik (Gal. 6:9)?
“Khrystos voskres!” (“Kristus bangkit!”) “Voistyno voskres!” (“Ya, Ia bangkit!”) Begitulah salam bersahutan yang diserukan orang Kristen Ukraina pada hari Minggu Paskah.6 Salam itu tentu saja mengungkapkan sukacita hidup yang penuh pengharapan karena kebangkitan Kristus—indah bersemarak seperti segala pysanka!
Victor Sihombing adalah seorang karyawan perusahaan konstruksi fasilitas industri yang bermukim di Depok, Jawa Barat.
Catatan
1 Lihat “History: The art” dalam situs Pysanka. <http://www.pysanka.com/the_art.php>.
2 Lub. “Kyivan Rus’” dalam situs Pysanky. <http://pysanky.info/History/Kyivan_Rus.html>.
3 Lub. “Pysanka” dalam situs Pysanky. <http://pysanky.info/PYSANKY/Pysanka_Home.html>. “Pysanka” adalah bentuk tunggal yang memiliki bentuk jamak “pysanky”. Telur Paskah yang dihias secara serupa didapati pula pada bangsa-bangsa Eropa Timur lain, misalnya kraslice pada bangsa Ceko, pisanica pada bangsa Kroasia, margutis pada bangsa Lithuania, dll.).
5 Lub. “Church Motifs” dalam situs Pysanky. <http://www.pysanky.info/Symbols_NEW/Christian_Gallery/Pages/Churches.html>.
6 “Ukrainian Easter Traditions – Pysanky Eggs, Sviachenia Basket” dalam situs Blueyell. <http://blueyell.com/articles/tradition/ukrainian-easter.htm>.