Gelora Cinta di Kedalaman Laut

Oleh Samsu Sempena

Indonesia memiliki perairan indah dan luas yang menyusun dua pertiga wilayahnya. Begitu istimewanya perairan bagi Indonesia sampai-sampai kita, orang Indonesia, menyebut negeri kita “tanah air”—air disebutkan secara khusus. Maka sungguh tepatlah jika beberapa upacara bendera unik dalam rangka HUT RI diadakan di kedalaman laut. Di sana, di kedalaman biru itu, sebagian anak bangsa mengungkapkan gelora cinta kepada tanah air.

Pada tahun 2016, sekelompok istri polisi menyelam dan berupacara bendera untuk memperingati HUT RI ke-71 di bawah Laut Pulau Saonek, Raja Ampat, Papua Barat. Tri Suswati, istri kapolri yang juga ketua umum Bhayangkari, memimpin upacara yang diikuti oleh sedikitnya 50 penyelam. “Lapangan” upacaranya berada di kedalaman antara 15-20 m di bawah permukaan laut dan motifnya adalah gelora cinta kepada keindahan alam Indonesia.1

Setahun kemudian, puluhan penyelam POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) berupacara bendera pula untuk memperingati HUT RI ke-72 di bawah laut Pulau Birah-birahan, Kalimantan Timur. Tiga puluh lima penyelam mengibarkan bendera Merah Putih pada kedalaman 20 m di bawah permukaan laut. Gelora cinta akan ekosistem bawah laut Indonesia menggerakkan mereka untuk menyelam dan berupacara di sana.2

Menyelam di laut adalah kegiatan yang menantang. Penyelam bisa saja mengalami pendarahan jika kondisi tubuhnya kurang prima atau kehabisan persediaan oksigen jika bernafas terlalu cepat.3 Menyelam sambil berupacara bendera tentunya lebih menantang lagi karena harus berdiri melawan arus air di bawah laut.4 Namun, cinta akan Indonesia membuat para penyelam di Raja Ampat dan di Birah-birahan bersedia menghadapi semua tantangan itu.

Upacara bendera memang berkaitan erat dengan gelora cinta. Dalam upacara bendera yang umum di darat, kita sudah biasa menyanyikan lagu kebangsaan, mengibarkan bendera Merah Putih, mengheningkan cipta, dan menyimak pembacaan pembukaan UUD 1945. Tetapi sadarkah kita bahwa semua mata acara itu dimaksudkan untuk menggelorakan cinta kita kepada tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia?

Kita patut menyadarinya sehingga tidak lagi mengikuti upacara sebagai suatu keformalan belaka tetapi benar-benar merasakan cinta kepada Indonesia digelorakan lagi dan lagi. Gelora cinta jugalah yang membuat para pendahulu kita berjuang mati-matian mengatasi kesulitan dan rela berkorban harta, pikiran, bahkan nyawa demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Bendera yang mereka kibarkan setelah proklamasi kemerdekaan melambangkan kedaulatan kita atas tanah air Indonesia tercinta.

Tak hanya berupacara bendera, para penyelam di Birah-birahan juga menanam terumbu karang membentuk tulisan “RI 72”.5 Sementara itu para penyelam di Raja Ampat berupacara bendera sambil membawa misi promosi wisata laut dan budaya.6 Bagi mereka semua, laut merupakan sasaran gelora cinta kepada tanah air.

Indonesia memang beruntung mewarisi laut yang begitu indah dan luas. Keindahannya memperkuat daya tarik wisata Indonesia di mata dunia. Keluasannya menyimpan berbagai kekayaan seperti ikan, terumbu karang, garam, mineral, mutiara, dll. yang menjadi sumber kehidupan dan mata pencaharian rakyat Indonesia. Betapa kita wajib mengelola laut Indonesia dengan cekatan dan cermat bagi kesejahteraan kita dan generasi mendatang.

Tri Suswati, mewakili para penyelam di Raja Ampat, menyatakan, “Upacara pengibaran bendera di bawah laut dilaksanakan sebagai rasa cinta Bhayangkari kepada Indonesia yang kaya dengan keindahan alamnya.”7 Sementara itu ketua POSSI Kutim di Birah-birahan menyatakan, “Upacara di dalam laut ini merupakan kehormatan bagi kami peselam Kutim untuk peringatan HUT RI ke-72.”8 Rasa cinta dan rasa mendapat kehormatan serupa kiranya kita miliki juga setiap kali berupacara bendera.

Dan gelora cinta bagi tanah air di masa kini haruslah menyebar melampaui Raja Ampat dan Pulau Birah-Birahan hingga melingkupi Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dirgahayu, tanah air Indonesia!

Samsu Sempena adalah seorang praktisi teknologi yang bermukim di DKI Jakarta.

Catatan

1 “Istri Kapolri Kibarkan Bendera di Bawah Laut Raja Ampat” dalam situs Viva. <https://www.viva.co.id/berita/nasional/810186-istri-kapolri-kibarkan-bendera-di-bawah-laut-raja-ampat>;  “Istri Kapolri Kibarkan Bendera di Bawah Laut Raja Ampat” dalam situs Inilah. <https://m.inilah.com/news/detail/2317757/istri-kapolri-kibarkan-merah-putih-di-bawah-laut>.

2 “Peringati HUT RI, Puluhan Penyelam Lakukan Upacara di Bawah Laut” dalam situs Kompas. <https://regional.kompas.com/read/2017/08/17/14140091/peringati-hut-ri-puluhan-penyelam-lakukan-upacara-di-bawah-laut->; “35 Penyelam Siap Kibarkan Bendera Merah Putih Dalam Laut Birah-Birahan” dalam situs Suara Kutim. <http://www.suarakutim.com/35-penyelam-siap-kibarkan-bendera-merah-putih-dalam-laut-birah-birahan/>.

3 “Yang Harus Diperhatikan Ketika Menyelam” dalam situs Kompas. <https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/14/100000420/yang-harus-diperhatikan-ketika-menyelam>.

4 “Peringati HUT RI, Puluhan Penyelam Lakukan Upacara di Bawah Laut”, Kompas.

5 “Peringati HUT RI, Puluhan Penyelam Lakukan Upacara di Bawah Laut”, Kompas.

6 “Istri Kapolri Kibarkan Bendera di Bawah Laut Raja Ampat”, Viva ;  “Istri Kapolri Kibarkan Bendera di Bawah Laut Raja Ampat”, Inilah.

7 “Istri Kapolri Kibarkan Bendera di Bawah Laut Raja Ampat”, Viva.

8 “Peringati HUT RI, Puluhan Penyelam Lakukan Upacara di Bawah Laut”, Kompas.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *