Salam di bulan lima 2017, Sidang Pembaca!
Kira-kira seabad yang lalu, orang dari berbagai penjuru Nusantara mulai menyadari jati diri bersama sebagai bangsa Indonesia di tengah penjajahan orang Eropa. Mereka pun menyatukan langkah dan gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kesadaran itu menjadi suatu tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia dan dikenal dengan nama “Kebangkitan Nasional”.
Bulan ini, untuk memperingati tonggak sejarah penting itu, Komunitas Ubi (Kombi) menyusun lima tulisan tentang beberapa tokoh Nusantara di masa pra-Indonesia yang menunjukkan kehebatan orang Nusantara. Dari mereka ada banyak pelajaran bagi kita, orang Nusantara masa kini, untuk membangkitkan kesadaran nasional kembali demi menjayakan bangsa dalam zaman kita sendiri.
Pada abad ke-16, Enrique Maluku berlayar mengitari bumi dengan putaran 360 derajat. Kisahnya, tulis Stefani Krista, mengajari kita untuk berani dan cakap menjelajah berbagai bidang kehidupan di dunia sehingga bangsa dapat bangkit dalam kemashuran.
Daeng Ruru lulus cepat dan gemilang di sekolah angkatan laut Perancis pada abad ke-17. Kisahnya, tulis S.P. Tumanggor, mengilhami kita untuk bersinar dengan ilmu dan kecerdasan sehingga bangsa dapat bangkit dalam kemajuan.
Pada abad ke-17, Tuanku Abdul Hamid disambut besar-besaran di Belanda sebagai utusan Kesultanan Aceh. Kisahnya, tulis Herdiana Situmorang, memperagakan bagi kita bagaimana bangsa dapat bangkit dalam kemegahan dengan memanfaatkan potensi dan diplomasi.
Naya Wipraya dan Jaya Sedana membawa hadiah dari kekayaan Kesultanan Banten untuk raja Inggris pada abad ke-17. Kisah mereka, tulis Victor Sihombing, mencontohkan kepada kita bagaimana bangsa dapat bangkit dalam kehormatan dengan mengolah sumber daya alam dan melek teknologi.
Pada abad ke-19, Raden Saleh Syarif Bustaman memukau masyarakat Eropa dengan lukisan-lukisannya. Kisahnya, tulis Helminton Sitanggang, menyemangati kita untuk mengembangkan bakat dan menghasilkan karya unik sehingga bangsa dapat bangkit dalam kejayaan.
Semua tokoh masa silam itu menjulang sebagai suri teladan tentang pencapaian hebat orang Nusantara. Mereka menggugah kesadaran kita tentang potensi diri untuk berpencapaian serupa dan juga tentang bangsa kita yang harus dijadikan mulia. Bersama mereka, baiklah kita bangkit dan mencapai hal-hal besar di dunia.
Selamat ber-Ubi.
Komunitas Ubi