Merah Putih

Salam di bulan delapan 2017, Sidang Pembaca!

“Merah lambang berani, putih lambang suci.” Pernyataan tentang makna warna bendera Indonesia itu sudah sering kita dengar sejak di ruang-ruang pendidikan dasar. Dan selama negeri Indonesia ada di dunia, dengan bendera Merah Putih berkibar di atasnya, lambang dan makna itu memang harus terus dinyatakan sehingga diresapi dan diejawantahkan oleh putra-putri Indonesia.

Komunitas Ubi (Kombi) mau turut melakukannya. Kali ini, dalam peringatan 72 tahun kemerdekaan Indonesia, Kombi menyatakannya lewat empat tulisan—dua tentang merah dan dua tentang putih. Keempatnya digubah para peladang sambil mengenang kisah kepahlawanan para pendahulu kita yang merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.

Merah keberanian harus terus kita kobarkan. Dari kisah-kisah trio pendiri Indische Partij, Muhammad Hatta, perang-perang melawan Sekutu, dan perundingan-perundingan dengan Belanda, Stefani Krista menunjukkan bahwa merah itu berani memprakarsai hal besar, menanggung kesusahan, berjuang membela kemerdekaan, dan membawa diri di tengah bangsa-bangsa.

Putih ketulusan harus terus mewarnai hati kita. Dari kisah-kisah Johannes Leimena, Agus Salim, Andi Djemma, dan Cipto Mangunkusumo, Victor Sihombing memperlihatkan bahwa putih itu jujur sehingga tidak merugikan bangsa dan negara serta ikhlas sehingga sanggup berkorban bagi bangsa dan negara.

Merah adalah keberanian berkorban. Dari kisah-kisah Insiden Bendera di Surabaya, Mohammad Toha, Agustinus Adisucipto, dan I Gusti Ngurah Rai, Arnoldus Adoe menunjukkan bahwa merah itu mencakup pengorbanan di usia muda sekalipun, demi misi penting, dan selaku pemimpin komunitas atau penggerak orang banyak.

Putih adalah ketulusan bagi persatuan bangsa. Dari kisah-kisah Bung Karno, Perhimpunan Indonesia, Kongres Pemuda II, Muhammad Yamin, dan Wolter Monginsidi, S.P. Tumanggor memperlihatkan bahwa putih itu senantiasa mementingkan bangsa di atas golongan sendiri dan diri sendiri.

Segala kisah itu menunjukkan bahwa merah dan putih pada bendera kita bukanlah warna sembarangan. Keduanya benar-benar menggambarkan keberanian dan kesucian yang menggerakkan para pendahulu kita berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Jadi, manakala kita mendongak dan memberi hormat kepada Sang Merah Putih, biarlah kita terilhami berani oleh merahnya dan suci oleh putihnya.

Selamat hari kemerdekaan dan selamat ber-Ubi.

Komunitas Ubi