Author Archives: Viona Wijaya

Menelisik Mimbar Doktrinal

Oleh Viona Wijaya Pernahkah Anda hadir di gereja yang khotbah mimbarnya cenderung bersifat doktrinal? Pengkhotbah di mimbar-mimbar ini biasanya fasih mengupas doktrin-doktrin Alkitab dengan memberi berbagai ilustrasi serta mengutip ayat demi ayat dan pendapat-pendapat para teolog. Alhasil khotbah-khotbah yang disampaikan tampak kuat, terstruktur, dan meyakinkan secara teologis. Saya akan menyebut… Read more »

Berpikir Panjang dalam Mengelola Alam: Etos Baru dari Kearifan Lama

Oleh Viona Wijaya Medannya terletak di dekat Desa Taniwel, Pulau Seram, Maluku. Matahari belum naik terlalu tinggi ketika saya “menonton” mobil-mobil mengantre untuk menyeberangi kali yang aliran airnya lumayan deras. Satu demi satu mobil maju dan mencebur, persis seperti mobil-mobil di program petualangan alam liar di televisi. Mengapa pula mobil-mobil… Read more »

Mitos “Tak Usah Berbuat Apa-apa karena Dunia Memang akan Makin Buruk”

Oleh Viona Wijaya Masalah di dunia makin hari terasa makin berat. Berita-berita terkini menyiarkan kekhawatiran dan ketakutan ke seantero negeri: kejahatan dan kekerasan di mana-mana, korupsi dan kemiskinan merajalela, sementara keadilan tak kunjung ditegakkan. Bencana alam menggoncang berbagai tempat karena ulah manusia yang tak bertanggung jawab mengelola lingkungan. Konflik internasional… Read more »

“Tanah Airku (Memang Seharusnya) Tidak Kulupakan”

Oleh Viona Wijaya “Itu salah satu lagu nasional yang paling mengharukan,” kata seorang kawan saya. Dan kira-kira begitu jugalah komentar banyak orang yang saya simak di dunia maya mengenai lagu Tanah Airku. Selain melodinya mampu membangun suasana haru yang sangat kuat, lirik lagu karangan Ibu Sud tersebut juga sangat menyentuh… Read more »

Menaklukkan Samudera Sampai Madagaskar

Oleh Viona Wijaya “Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu telah tenar namanya sebagai bangsa bahari yang dengan gagah berani biasa mengarungi samudera-samudera besar dalam perahu-perahu layar mereka. Dan di mana saja mereka itu menetap, di sana mereka menanamkan kebudayaannya (bahasanya, adat istiadatnya, kerajinan tangannya, dan sebagainya) …”1 Petikan di atas menunjukkan… Read more »

Dijiwai Ideal Kekristenan yang Purna

Oleh Viona Wijaya Purnama adalah fase bulan yang paling memikat. Saking indahnya, orang tak pernah bosan menikmati dan menyelami keindahan penampakan bulan di fase itu. Seperti bulan purnama, kekristenan yang purna juga pasti sangat mempesona. Purna di sini artinya tidak sebagian-sebagian, tidak timpang dalam memberi penekanan—urusan vertikal (hubungan dengan Tuhan)… Read more »

Bukan Bebas Menjelek-jelekkan Agama (Lain)

Oleh Viona Wijaya Bulan September 2012, umat Muslim di seluruh dunia dilanda kemarahan yang tak terperikan. Hati mereka koyak menyaksikan sosok nabi yang amat mereka hormati dihina dan dijelek-jelekkan sedemikian rupa oleh sebuah video amatir buatan Nakoula Basseley Nakoula.1 Video Innocence of Muslim yang diunggah dalam situs YouTube itu menyebabkan… Read more »

Paskah dan Kebangkitan Perempuan

Oleh Viona Wijaya Dengan dada bergemuruh, nafas memburu, para perempuan itu memacu kaki sampai terasa mau lepas. Lebih cepat, lebih cepat lagi! Kabar yang baru mereka terima membuat hati mereka seperti mau pecah karena sukacita yang meluap-luap. “Guru bangkit! Guru bangkit!” seru Maria Magdalena ketika pintu rumah tempat para murid… Read more »

Terpukau Kemajuan Belanda, Merindu Kebaikan Indonesia

Oleh Viona Wijaya Dulu, jika ditanya negara mana yang paling ingin saya kunjungi, saya akan menjawab negara-negara di Eropa. Mereka dikenal sebagai negara maju dengan peradaban jempolan—sangat bertolak belakang dengan negara kita yang terkenal semerawut dan bobrok. Impian tersebut terkabul kala saya diterima mengikuti sebuah program pertukaran pemuda ke Belanda…. Read more »

Bangsa Pelit Apresiasi

Oleh Viona Wijaya Suatu kali saya pernah mendampingi murid-murid SMA (SMA tempat saya mengajar) mengunjungi Museum Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Baru kali itu saya menjejakkan kaki di Museum Indonesia. Meski penerangannya tak terlalu baik, saya langsung terpukau oleh keindahan budaya Indonesia yang tertata rapi di situ. Di bagian… Read more »