Oleh Hendy Yang
Hidup di zaman ini penuh dengan kegiatan membaca. Percayakah Anda?
Tampubolon (1993) memaparkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan fisik dan mental untuk memahami tulisan. Burn, Roe, dan Ross (1984) menjelaskan bahwa tulisan dapat berarti simbol atau lambang yang mampu ditangkap oleh sensori manusia. Ginting (2005) menegaskan hal senada dengan menyatakan bahwa membaca dapat merupakan proses melihat simbol atau lambang, mengumpulkan simbol atau lambang tersebut, dan menafsirkan simbol tersebut untuk memperoleh suatu pemahaman.
Jadi, membaca merupakan kegiatan yang sangat penting di zaman informasi ini. Dengan membaca, Anda dapat memperoleh informasi berdasarkan pengamatan dan tafsiran terhadap simbol-simbol (tulisan).
Tentu Anda percaya bila saya sebut Anda pasti membaca setiap hari. Saya akan berikan contoh. Pernahkah Anda kebingungan mencari tempat parkir lalu melihat simbol P dalam sebuah lingkaran dan menafsirkannya sebagai izin untuk parkir? Bila ya, saya ucapkan, “Selamat, Anda telah membaca!”
Satu contoh lain lagi. Ketika Anda berjalan-jalan di mal, pernahkah mata Anda menangkap tulisan “Diskon 50%” yang membuat Anda pulang dengan tangan penuh belanjaan? Bila pernah, sekali lagi saya ucapkan, “Selamat, Anda telah membaca!”
Kegiatan membaca sering sekali kita lakukan, disadari atau tidak. Misalnya, kita tahu pintu masuk toko swalayan perlu ditarik atau didorong untuk membukanya dengan melirik simbol yang terbaca di depan pintu. Dan ada banyak hal lain lagi. Semua itu memberi kita banyak informasi untuk menjalani kegiatan sehari-hari.
Bayangkan betapa sulitnya bila simbol-simbol tersebut tidak ada. Kehidupan akan miskin informasi. Hidup yang miskin informasi akan menghambat kemajuan sebab penyebaran informasi tidak berjalan dengan baik.
Dengan demikian simbol-simbol (tulisan) merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan. Suatu teknologi baru biasanya dapat digunakan oleh masyarakat sedunia dengan petunjuk tulisan atau simbol pada buku manualnya. Bila kita berpergian ke mana pun, tulisan dan simbol pada peta sudah terlalu sering menolong kita. Kegiatan membaca selalu diperlukan.
Dalam dunia penelitian, kumpulan riset seluruh dunia dapat diketahui lewat tulisan yang diterbitkan oleh si peneliti. Hal ini membuat para peneliti lain di belahan dunia manapun tidak mengurangi kesalahan ataupun riset yang sama dengan si peneliti tersebut. Bayangkan bila para peneliti lain itu tidak membaca, riset tidak akan maju dan berkembang—berputar di kisaran situ saja.
Dengan membaca simbol atau tulisan kecil yang sepele atau umum, kita memperoleh banyak informasi dan tertolong olehnya. Bayangkan apabila kita membaca banyak simbol atau tulisan: buku, artikel, majalah, koran, dan lain-lain. Berapa kaya dan berapa banyak informasi yang diperoleh?
Sekarang, pikirkan bila kita tidak banyak membaca dalam hidup. Mungkin kita akan mengalami kejadian yang sama seperti peneliti yang tidak membaca tadi. Informasi mengenai hidup dan dunia tempat kita hidup akan semakin sukar dan sedikit diperoleh. Akibatnya, ketika kita ingin berpacu dalam kemajuan, kita malah tertinggal dari orang yang suka membaca.
Sayang sekali jika cita-cita besar harus sirna akibat kurang membaca, jika langkah harus terhambat akibat kurang pengetahuan. Maka penuhilah hidup Anda dengan bacaan. Jadilah kaya dengan ilmu dan perkayalah dunia dengan ilmu yang Anda peroleh.
.
Hendy adalah seorang alumnus jurusan teknik mesin yang tinggal di DKI Jakarta.
.
Rujukan
- D.P. Tampubolon. Mengembangkan Minat & Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa, 1993.
- Paul C. Burn, Betty D. Roe, dan Elinor P. Ross. Teaching Reading in Today’s Elementary Schools. Boston: Houghton Mifflin Company, 1984.
- Vera Ginting. Penguatan Membaca, Fasilitas Sekolah dan Keterampilan Dasar Membaca serta Minat Baca Murid. Jakarta: Jurnal Pendidikan PENABUR, 2005.