Oleh Nova Samosir
Lucu itu asyik dan menghibur. Lucu itu menghasilkan tawa. Jika manusia sudah tertawa, hilanglah rasa sedihnya, berkuranglah rasa penatnya, bahkan konon panjanglah umurnya. Tak heran jika kita tertarik mendengar hal-hal lucu untuk menghibur hati kita.
Hiburan yang paling mudah kita dapatkan pada masa kini adalah acara televisi. Karena peka membaca kebutuhan akan hiburan, stasiun-stasiun televisi swasta pun berlomba-lomba menghadirkan acara hiburan. Salah satunya tentu saja acara humor.
Akhir-akhir ini, acara humor makin ramai ditampilkan di layar kaca. Barangkali makin banyak orang Indonesia yang risau dan galau sehingga butuh hiburan lucu! Makin diminati, makin tinggilah tuntutan bagi para juru humor, yakni pelawak, untuk membuat penonton tertawa.
Pelawak Indonesia makin hari makin banyak. Bahkan beberapa artis yang sebelumnya bukan pelawak kini beralih menjadi pelawak. Lawakan yang dapat kita nikmati di layar kaca bisa kita golongkan menjadi dua: yang cerdas dan yang tidak cerdas. Sayangnya, pelawak Indonesia sekarang ini masih lebih banyak menyajikan lawakan yang tidak cerdas.
Salah satu ciri lawakan yang tidak cerdas adalah muatan olok-olok yang berlebihan dalam lawakan itu. Dalam melawak, olok-olok memang menjadi unsur yang tergolong “halal.” Namun, lawakan menjadi tidak cerdas apabila olok-olok diungkapkan secara berlebihan, bahkan vulgar dan kasar. Pelawak Indonesia sering sekali menjadikan penonton atau teman melawaknya sebagai bahan lawakan dengan cara mengejek fisiknya. Contoh sederhana adalah ucapan seperti “lu koq jelek amat sih, dilahirin dari tong sampah ya?” atau “koq majuan gigi lu sih dari hidung lu?”
Melawak memang bukan hal mudah. Seorang pelawak dikatakan berhasil apabila penontonnya dapat tertawa. Maka pelawak harus mengeluarkan kemampuannya dalam menggali berbagai hal untuk dijadikan bahan candaan. Sesungguhnya, pelawak harus cerdas, kreatif, dan peka.
Pelawak yang cerdas akan mampu memanfaatkan situasi dan suasana panggung sebagai bahan lawakan. Biasanya ia juga mampu menghumorkan kondisi politik, ekonomi, dan sosial terkini dalam lawakannya. Selain itu, ia mampu melawak dengan cara dan bahan yang beragam dalam setiap penampilannya.
Pendeknya, pelawak yang cerdas akan menampilkan humor yang cerdas. Humor yang cerdas adalah humor yang tidak cabul, tidak mempergesekkan SARA, dan tidak mengolok-olok secara berlebihan.
Humor cerdas tentu saja lebih baik untuk disajikan di layar kaca sebagai bahan hiburan masyarakat Indonesia. Dengan terbiasa menikmati humor cerdas, masyarakat Indonesia dapat diharapkan berpikir dan bertindak secara cerdas dan kreatif. Manusia memiliki kecenderungan melakukan apa yang dilihat dan didengarnya. Jika ia melihat dan mendengar hal-hal positif dari media yang berpengaruh seperti televisi, besar kemungkinan ia akan melakukan hal-hal yang positif juga.
Sebaliknya, jika ia menikmati hiburan yang kurang baik dari televisi, ia bisa terpengaruh untuk berlaku kurang baik pula. Jika televisi kita sering memperdengarkan humor yang mengejek fisik seseorang, bukankah karakter pengejek sangat mungkin tumbuh pada masyarakat kita? Dan itu jelas tidak menolong pembangunan karakter generasi penerus bangsa.
Sebenarnya humor cerdas sudah dicobatampilkan oleh beberapa stasiun televisi. Contohnya adalah lawakan tunggal (stand up comedy) yang disampaikan secara monolog. Jenis lawakan ini sering menampilkan humor yang bervariasi dengan cerita-cerita lucu yang mengandung sindiran. Melalui cerita-cerita lucu itu, para pelawak tunggal biasa membingkiskan pesan atau hikmah untuk penonton. Meski demikian, para pelawak tunggal terkadang juga menampilkan humor yang kurang cerdas. Oleh karena itu, lawakan tunggal pun masih harus terus dibenahi sehingga benar-benar menjadi humor cerdas.
Stasiun-stasiun televisi harus terus peka dalam menampilkan acara humor di layar kaca. Mereka harus terus menyadari fungsinya sebagai salah satu media untuk mencerdaskan bangsa. Semua tayangan yang mereka sajikan, khususnya humor, sepatutnya merupakan hiburan cerdas, karena yang kita butuhkan bukan hanya hiburan semata tetapi juga hiburan yang mencerdaskan.
Mari kita hilangkan risau dan galau di hati orang Indonesia dengan humor-humor cerdas di layar kaca.
Setuju! Lawakan cerdas akan membangun penontonnya.
Satu acara yang aku suka itu Republik Mimpi.
Senang deh mendengar tertawa lepas sambil tetap mendapatkan pengetahuan mengenai negeri ini lewat acara tersebut. 😀