Perkumpulan Mahasiswa Kristen yang Mempersiapkan Pemimpin dan Penggerak

Oleh Edy Agustinus

“Mempersiapkan mahasiswa sebagai pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung jawab dalam menjalankan panggilan ditengah-tengah masyarakat, gereja dan perguruan tinggi dan negara …”

Sebagai mahasiswa baru pada tahun 2005 di Pontianak, saya sungguh terpikat kepada pernyataan tujuan dari perkumpulan mahasiswa Kristen di kampus saya itu. Saya kira adalah mulia bahwa mahasiwa yang aktif di dalamnya akan ditempa menjadi alumnus yang ahli di bidangnya dan yang membawa manfaat bagi masyarakat. Saya pun membayangkan hal-hal hebat yang bisa saya dapatkan jika saya bergabung dengan perkumpulan itu.

Saya membayangkan bahwa kegiatan-kegiatan perkumpulan itu pastilah mengarah kepada pencapaian tujuan yang dinyatakannya. Untuk membentuk mahasiswa menjadi “pemimpin dan penggerak yang ahli” pastilah perkumpulan itu kerap menggelar seminar atau diskusi ilmiah dengan sentuhan wawasan kristiani, baik mengenai disiplin ilmu tertentu maupun antar disiplin ilmu.

Selain itu, saya membayangkan bahwa aktivis (pengurus/anggota) perkumpulan itu pasti banyak terlibat di organisasi kemahasiswaan lain, misalnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Ini juga penting untuk melatih mahasiswa belajar menjadi “pemimpin dan penggerak” dalam konteks kemajemukan Indonesia. Kampus kami memang dapat diibaratkan sebagai miniatur Indonesia, mengingat mahasiswanya berasal dari beragam suku dan agama.

Maka berbekal segala bayangan tersebut, masuklah saya dengan penuh harapan ke perkumpulan mahasiswa Kristen itu.

Namun, setelah sekian lama mengikuti kegiatan di situ, nyatalah bahwa apa yang disuguhkan tidak jauh berbeda dengan pembinaan rohani di gereja. Kegiatan-kegiatan perkumpulan itu masih terbatas pada  ranah rohani yang eksklusif. Para aktivisnya pun tampak kurang berminat merambah kegiatan-kegiatan di luar perkumpulannya.

Saya jadi heran. Dengan keadaaan demikian, bagaimanakah tujuan perkumpulan mahasiswa Kristen itu dapat tercapai? Menurut hemat saya, kalau kegiatannya tidak tepat guna, mustahil tujuannya akan tercapai. Jika mahasiswa Kristen memang diharapkan untuk menjadi “pemimpin dan penggerak…di tengah-tengah masyarakat,” seharusnya sejak kuliah kami sudah dilatih di perkumpulan itu dalam hal-hal yang sesuai dengan bidang keilmuan kami—yang diintegrasikan dengan nilai-nilai kristiani.

Sekarang, setelah lulus kuliah dengan pengalaman empat tahun berkecimpung di perkumpulan mahasiswa Kristen, saya berpikir tentang upaya-upaya pembenahan supaya kegiatan dan tujuan perkumpulan jadi selaras. Saya rasa upaya-upaya ini dapat diterapkan di perkumpulan mahasiswa Kristen manapun.

Pertama, perkumpulan mahasiswa Kristen harus punya rumusan jelas tentang profil alumni yang diharapkannya. Profil ini secara garis besar bisa dibagi dua menjadi profil umum dan profil khusus. Profil umum menggambarkan alumni yang kristiani. Artinya,mereka memahami dan senantiasa berpegang pada nilai-nilai kristiani. Profil khusus menggambarkan alumni yang menguasai bidang keilmuannya. Contohnya, alumni jurusan Administrasi Negara harus mampu membuat, melaksanakan, dan mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan.

Kedua, perkumpulan mahasiswa Kristen harus memastikan segala kegiatannya merupakan kegiatan terpadu dalam upaya mencapai profil tersebut. Misalnya, profil umum diupayakan dicapai melalui pertemuan ibadah atau kelompok kecil studi Alkitab. Dalam kegiatan-kegiatan ini mahasiswa dapat diarahkan untuk beriman kepada Kristus dan dibukakan wawasannya mengenai nilai-nilai kristiani. Sementara itu, profil khusus diupayakan dicapai melalui diskusi ataupun seminar yang membahas topik dari bidang ilmu tertentu atau antar disiplin ilmu yang diintegrasikan dengan nilai-nilai kristiani.

Ketiga,aktivis perkumpulan mahasiwa Kristen harus berani merambah aktivitas di luar perkumpulannya. Di sana, aktivis mahasiswa Kristen dapat belajar hadir sebagai orang Kristen yang membawa dampak/pengaruh baik di tengah-tengah kemajemukan. Selain itu, mereka juga dapat menjajalkan teori-teori keilmuannya, yang telah diintegrasikan dengan nilai-nilai kristiani, pada kehidupan nyata melalui pergaulan ataupun kegiatan bersama rekan-rekan non-Kristen. Pengalaman-pengalaman ini selanjutnya bisa dibagikan kepada sesama anggota perkumpulan mahasiswa Kristen agar wawasan yang serupa dapat mereka miliki.

Kalau upaya-upaya di atas diterapkan, saya yakin perkumpulan mahasiswa Kristen memang akan jadi penghasil para “pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung jawab … di tengah-tengah masyarakat, gereja dan perguruan tinggi dan negara.

.

Edy adalah seorang PNS pemerintah provinsi yang tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat.

.

One thought on “Perkumpulan Mahasiswa Kristen yang Mempersiapkan Pemimpin dan Penggerak

  1. Martin PS

    Merupakan tugas dan tanggung jawab setiap mahasiswa Kristen untuk melatih dirinya sebelum terjun ke dunia alumni dan memberikan dampak bagi kehidupan di sekitarnya. Sayangnya tidak semua mahasiswa Kristen memiliki pemahaman ini.
    Seharusnya peran kakak pembimbing ataupun abang PA untuk membuka ruang pemikiran adik-adik mahasiswa agar mereka melatih dirinya, dalam hal-hal rohani maupun non rohani.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *