Pendidikan Tinggi Setara Seindonesia

Oleh Ericko Sinuhaji

Setiap tahun, baik pemerintah maupun situs seperti Webometrics merilis daftar perguruan tinggi terbaik di Indonesia.1 Banyak dari kita tentunya sudah akrab dengan nama-nama perguruan tinggi dalam daftar itu, karena setiap tahun semuanya menjadi incaran para siswa yang baru lulus sekolah menengah dan ingin menempuh pendidikan tinggi.2

Sayangnya, kalau kita perhatikan daftar itu, ternyata mayoritas perguruan tinggi terbaik di Indonesia terletak di Pulau Jawa. Bahkan jumlah perguruan tinggi di Pulau Jawa hampir mencapai setengah dari jumlah keseluruhan perguruan tinggi di Indonesia.3 Itu artinya jumlah perguruan tinggi di luar Pulau Jawa hampir setara dengan jumlah perguruan tinggi di Pulau Jawa. Bayangkan! Dengan perbandingan yang timpang ini, tampak jelas pendidikan tinggi bermutu di Indonesia terpusat di Pulau Jawa.

Fakta ini memunculkan paling tidak dua masalah besar di negeri. Pertama, Pulau Jawa yang sudah sesak akan semakin sesak lagi oleh lebih banyak orang yang datang. Fasilitas dan kinerja pendidikan tinggi yang lebih baik di Pulau Jawa pastilah mengundang pemuda-pemuda cemerlang luar Jawa untuk berduyun-duyun hijrah dan memadati Pulau Jawa.

Kedua, pembangunan pulau-pulau luar Jawa tertinggal. Kurangnya perguruan tinggi yang sebaik di Pulau Jawa, plus hijrahnya pemuda-pemuda cemerlang setempat ke Tanah Jawa, jelas memusatkan kekuatan sumber daya manusia Indonesia di Pulau Jawa. Belum lagi Pulau Jawa menawarkan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan, sulit disetarai pulau-pulau luar Jawa.

Jelas bahwa dua masalah akibat terpusatnya pendidikan bermutu di Pulau Jawa itu harus segera diakhiri. Dasar dan semangat untuk mengakhirinya terdapat pada “sumpah” kita 87 tahun silam: “Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.” Kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia tentu tidak akan mewujud sempurna jika pendidikan, sarana pembentuk manusia Indonesia, belum setara antara Pulau Jawa dan luar Jawa.

Pemerintah sudah memikirkan cara mengatasi ketidaksteraan itu lewat peningkatan kendali mutu dan akreditasi.4 Tujuannya adalah supaya perguruan-perguruan tinggi di Pulau Jawa dan di luar Jawa jadi sama bagusnya. Namun, pemerintah juga sebaiknya melancarkan terobosan-terobosan lain yang dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan sekaligus pembangunan di luar Jawa.

Salah satu terobosan itu bisa sebagai berikut. Perguruan-perguruan tinggi di luar Jawa harus didorong dan disokong untuk mengutamakan peningkatan mutu jurusan yang erat kaitannya dengan potensi daerahnya. (Tentu sama sekali tanpa mengabaikan jurusan-jurusan lain.) Dengan demikian, perguruan tinggi di daerah tertentu bisa jadi favorit dalam jurusan tertentu dan secara khusus relevan bagi pembangunan daerah itu.

Di Papua bisa hadir perguruan-perguruan tinggi dengan jurusan pertambangan terbaik; di Riau bisa muncul perguruan-perguruan tinggi dengan jurusan kehutanan dan perminyakan yang unggul; di NTT bisa berkembang perguruan-perguruan tinggi dengan jurusan peternakan terbaik; dan seterusnya. Tersebarnya perguruan tinggi favorit di seantero Nusantara akan menyebarkan pula mahasiswa Indonesia ke seluruh penjuru negeri sehingga turut mengurangi kesesakan manusia di Pulau Jawa.

Kehadiran perguruan-perguruan tinggi favorit di seluruh negeri—dalam arti tidak terpusat di Pulau Jawa—sudah lama dinantikan rakyat seindonesia. Perguruan-perguruan tinggi ini secara khusus akan menyerap pemuda-pemuda cemerlang setempat lalu meluluskan mereka sebagai angkatan kerja yang siap dan sanggup mengelola kekayaan dan potensi daerahnya. Dengan demikian, pulau-pulau luar Jawa dapat berkembang setara dengan Pulau Jawa dan Pulau Jawa tidak usah menjadi bulan-bulanan “kecemburuan” pulau-pulau luar Jawa.

Demikianlah pendidikan tinggi setara seindonesia bukan hal yang bebas pilih: boleh diwujudkan, boleh tidak. Itu adalah keharusan berdasarkan “sumpah” kita untuk maju bersama sebagai satu bangsa, Indonesia, yang menghuni negeri kaya yang lebih luas dari Pulau Jawa saja.

.

Ericko adalah seorang alumnus jurusan hukum yang tinggal di Bandung, Jawa Barat.

.

Catatan

1 “Ini Daftar Universitas Terbaik di Indonesia 2015” dalam situs Tempo. <http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/17/079692697/ini-daftar-universitas-terbaik-di-indonesia-2015/2>; “Ranking Web of Universities: Indonesia” dalam situs Webometrics. <http://www.webometrics.info/en/asia/indonesia%20>.

2 “10 Kampus Terfavorit yang Diminati Peserta SNMPTN” dalam situs Liputan 6. <http://news.liputan6.com/read/2054989/10-kampus-terfavorit-yang-diminati-peserta-snmptn>.

3 Menurut data tahun 2011/2012 dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan, , ada 1.555 perguruan tinggi (swasta dan negeri) di Pulau Jawa dan ada 1.615 perguruan tinggi (swasta dan negeri) di luar Jawa. Lihat “Statistik Perguruan Tinggi (PT) Tahun 2011/2012”, hal. 13, dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. <http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/BukuRingkasanDataPendidikan/6-Final-Statistik-PT-2011-2012.pdf>.

4 “Kualitas Pendidikan Tinggi di Daerah Melempem” dalam situs Okezone. <http://news.okezone.com/read/2015/06/23/65/1169874/kualitas-pendidikan-tinggi-di-daerah-melempem >.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *