Berpihak kepada Indonesia

Salam sejahtera di bulan sepuluh 2012, Sidang Pembaca!

Banyak orang Indonesia agaknya tidak menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh keputusan warga bangsa itu untuk berpihak secara cerdas kepada potensi bangsanya. Di era kesejagatan kini, kala “batas-batas” antarnegara kian pudar, kita diperhadapkan kepada rupa-rupa pilihan isme, produk, dan gaya di berbagai bidang kehidupan. Godaan untuk mengikuti saja yang ala asing selalu besar. Tetapi kita perlu celik bahwa memilih meihak yang ala Indonesia akan berdampak kepada kemajuan dan kejayaan Indonesia.

Komunitas Ubi memandang sangat penting ide berpihak kepada Indonesia ini, khususnya dalam atmosfer peringatan Sumpah Pemuda, yang (telah lebih) dulu menekankan pemihakan kepada bangsa, tanah air, dan bahasa Indonesia. Lima peladang mengangkat contoh-contoh praktis berpihak kepada Indonesia yang dapat kita terapkan di masa kini.

Bahasa Indonesia masih kerap dianggap kalah keren dari bahasa-bahasa asing tertentu. Yulius Tandyanto mengungkap contoh gejala ini dalam penamaan kebanyakan anak Indonesia. Ia berargumen bahwa penggunaan “nama-nama Indonesia” akan mendukung upaya menghidupkan bahasa Indonesia dari mati surinya.

Lasma Panjaitan mencermati betapa hebatnya gelombang budaya Korea menerjang orang Indonesia dan, kalau tidak disikapi baik-baik, mengikis budaya Indonesia. Ia menyerukan upaya menggalang “bakau pertahanan”—justru dengan meneladani bangsa Korea (Selatan) yang sangat berpihak kepada budaya mereka sendiri.

Indonesia tidak kekurangan harta wisata alam. Monica Nirmala berbagi pengalaman berpelesir di sebuah pulau indah Nusantara yang tak dikenal kebanyakan orang Indonesia dan yang potensinya tak dikelola dengan baik. Ia menegaskan bahwa sudah saatnya masyarakat Indonesia menjadi tuan rumah dan pegiat wisata di tanah airnya sendiri.

S.P. Tumanggor menyoroti kiprah pasutri Ari Sihasale-Nia Zulkarnaen dalam memproduksi filem-filem dengan beragam tema yang memihak keindonesiaan. Ia membedah dan mengapresiasi idealisme kedua sejoli itu untuk menggugah kesadaran orang Indonesia via layar lebar terhadap “apa yang penting dalam hidup ini”—dan di negeri ini.

Keberpihakan kepada Indonesia dapat ditunjukkan oleh setiap rakyat Indonesia melalui pekerjaannya. Viona Wijaya mengajak angkatan kerja Indonesia mengutamakan kepentingan dan kebaikan bangsa di atas besaran gaji, limpahan fasilitas, dan titian karir. Dalam menekuni profesi apa pun, orang Indonesia hendaknya selalu menjunjung visi yang memihak pembangunan bangsa.

Pada dasarnya, keberpihakan kepada Indonesia bukanlah soal tindakan mana yang salah atau benar, tetapi soal tindakan mana yang bisa lebih membangun dan memajukan bangsa Indonesia. Di hadapan rupa-rupa pilihan yang disediakan zaman, kita harus bersikap bijaksana dan mengambil secara cerdas pilihan-pilihan yang berpihak kepada Indonesia—pilihan-pilihan yang akan meluncurkan bangsa menuju kemajuan dan kejayaan.

Selamat ber-Ubi.

Penjenang Kombi

One thought on “Berpihak kepada Indonesia

Tinggalkan Balasan ke Nadia Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *