Salam sejahtera di bulan satu 2016, Sidang Pembaca!
Tahun baru kembali kita masuki. Di dalamnya kita berharap bahwa bangsa kita tercinta dapat membaharui semangat dan kinerja untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain. Salah satu ketertinggalan itu adalah dalam hal inovasi. Kurangnya semangat dan kinerja inovatif bangsa kita sebetulnya ironis, mengingat sumber daya alam dan sumber daya manusia kita tergolong yang terbesar di dunia.
Maka di awal tahun, Komunitas Ubi (Kombi) ingin berbicara tentang pentingnya inovasi—temuan-temuan baru yang melancarkan dan memeriahkan hidup manusia. Seluruh idenya digali dari pengamatan terhadap beberapa inovasi yang sudah kita akrabi dalam hidup sehari-hari di zaman mutakhir ini. Lima tulisan inovatif digubah oleh lima peladang untuk menggugah daya inovatif yang terpendam dalam dada bangsa Indonesia.
Menyelisik rumah sakit sebagai buah inovasi, Herdiana Situmorang menguraikan bahwa inovasi lahir dari kejelian melihat kebutuhan, ditunjang oleh kepioniran, dan bisa berupa barang sederhana atau barang rumit. Bangsa Indonesia harus menggalakkan inovasi dan memastikannya bermanfaat besar serta menunjang kehidupan sehari-hari.
Menggeladah bank sebagai wujud inovasi, Daniel Siahaan membentangkan bagaimana inovasi berdasarkan konsep aman-praktis diperlukan di berbagai bidang kehidupan dan dapat merupa citra bangsa. Dengan giat berinovasi, bangsa Indonesia akan memiliki nama harum yang dihargai oleh bangsa-bangsa lain di bumi.
Menyelidik kantor pos sebagai hasil inovasi, S.P. Tumanggor mengulas cara pikir inovator yang gemar membayangkan gambaran besar, merencanakan detil, dan tidak jumud atau puas saja dengan apa yang ada, tapi tanggap menyikapi perubahan zaman. Bangsa Indonesia patut menjadikan inovatif sebagai karakternya dan mengapresiasi inovasi sebagai penyemarak kehidupan.
Menelaah pasar swalayan sebagai bentuk inovasi, Victor Samuel membeberkan hal-hal yang diperlukan inovasi: ide besar dan tujuan, teknologi, dan investasi. Jika rajin “berbelanja” ide inovasi, bangsa Indonesia akan dapat beranjak dari predikat sekadar bangsa pembeli-pengguna inovasi menjadi bangsa pencetus-pencipta inovasi.
Mengusut bandara sebagai produk inovasi, Viona Wijaya mengupas bahwa ilham inovasi dapat ditimba dari inovasi-inovasi terdahulu dan bahwa hidup manusia dilayani oleh paduan inovasi rumit dan sederhana. Bangsa Indonesia mesti serius berjelajah inovasi agar dapat turut mendongkrak mutu hidup umat manusia.
Inovasi, Sidang Pembaca, memahat peradaban. Inovasi mengukir kemajuan. Maka di hulu tahun ini Kombi menaikkan doa agar daya inovatif dalam dada bangsa kita bergelora. Semoga kita celik dan cerdik mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia kita untuk berinovasi. Semoga tahun baru lepas tahun baru penuh dengan temuan baru karya anak bangsa Indonesia.
Selamat ber-Ubi.
Penjenang Kombi