Lomba

Komunitas Ubi   17 Agustus 2016   Tak ada komentar pada Lomba

Salam sejahtera di bulan delapan 2016, Sidang Pembaca!

Tanggal 17 Agustus ini bangsa kita genap berusia 71 tahun. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, banyak kegiatan diadakan untuk merayakan hari yang teramat penting dan istimewa itu. Lomba-lomba pastinya tak ketinggalan digelar. Dengan sigap rakyat di seantero Indonesia mengikutinya, bertarung dan bersaing dalam suasana penuh sukacita dan syukur, untuk memenangi gelar juara dan bermacam hadiah.

Rupa-rupa lomba 17 Agustus sebetulnya mencerminkan nilai-nilai pegangan para pendahulu kita sewaktu memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Nilai-nilai itu membentuk mental bersaing dan daya saing bangsa, yang berguna di masa mereka dan juga di masa kita—bahkan sampai kapan pun. Maka dalam lima tulisan, lima peladang Komunitas Ubi (Kombi) berbicara tentang nilai-nilai itu, tentang mental bersaing dan daya saing, berdasarkan pengalaman mengikuti atau menyaksikan lomba 17 Agustus.

Dari pengalaman mengikuti lomba gerak jalan di Malino, Sulawesi Selatan, Madriantonius Bara menemukan nilai-nilai kejuangan tentang kepaduan, keselarasan, dan kesemarakan. Dengannya kita dapat memantapkan dan mengindahkan gerak bersaing bangsa dalam “lomba gerak jalan” internasional sehingga Indonesia kita unggul dan jaya.

Dari pengalaman menyaksikan lomba dayung sampan di Pulau Siberut, Sumatera Barat, Paul Sagajinpoula menjaring nilai-nilai kejuangan tentang kegigihan, kebulatan tekad, dan pantang menyerah. Dengannya kita dapat mendayung sampan Indonesia di tengah persaingan seru di “sungai” dunia untuk mencapai titik kemajuan.

Dari pengalaman mengikuti lomba pungut koin dalam tepung di Bandung, Jawa Barat, S.P. Tumanggor mengambil nilai-nilai kejuangan tentang kerelaan repot, susah, bahkan dipandang konyol. Dengannya kita dapat bersaing meraih hal-hal mulia yang sering kali hanya mungkin diraih lewat kesediaan bersakit-sakit dahulu untuk bersenang-senang kemudian.

Dari pengalaman menyaksikan lomba margalah di Pamatang Raya, Sumatera Utara, Rina Saragih menangkap nilai-nilai kejuangan tentang berpikir cerdik dan bergerak gesit. Dengannya kita dapat bermain cantik dalam persaingan antarbangsa, menyiasati dan mengatasi setiap hadangan, demi merengkuh kesejahteraan bangsa.

Dari pengalaman mengikuti lomba joget balon di Pontianak, Kalimantan Barat, Bill Hayden memetik nilai-nilai kejuangan tentang kerja sama dan membangun pengertian untuk mempertahankan sesuatu yang berharga. Dengannya kita dapat menjadi mandiri dan mapan sehingga sanggup berkiprah besar dengan daya saing tinggi di dunia.

Tanggal 17 Agustus ini bangsa kita genap berumur 71 tahun. Seiring lomba-lomba digelar di seantero tanah air, baiklah kita yang mengikutinya atau menyaksikannya terus mengenang mental bersaing para pendahulu kita yang memampukan mereka menggapai kemerdekaan. Dan kita, Sidang Pembaca, tak boleh mencemari kenangan luhur itu dengan tidak mengusung mental bersaing serupa, dengan tidak meningkatkan daya saing bangsa, untuk mengisi kemerdekaan di zaman kita.

Selamat ber-Ubi.

Penyunting Kombi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *