Oleh Stefani Krista
Pada abad ke-14, Robert the Bruce, raja Skotlandia, menetapkan area perlindungan di sekitar gereja di Luss, Skotlandia. Area beradius tiga mil itu, di mana orang dapat mencari perlindungan Tuhan bahkan dari hukum manusia, dibaktikan sang raja “untuk Allah dan Kessog yang diberkati”. Inilah ungkapan bakti kepada Sang Pencipta dan penghargaan kepada rahib pemberani yang mengembara dari Eire (Irlandia) untuk memperjuangkan iman Kristen di Skotlandia.1
Lahir dalam keluarga kerajaan sekitar tahun 460 di Munster, Eire, Kessog dikenal sebagai anak yang saleh. Ada cerita tentang doanya di masa kecil yang menghasilkan mukjizat dan menghindarkan perang antar kerajaan-kerajaan bertetangga. Karena kesalehannya, ia dikirim ke biara Nendrum di County Down. Dari situ ia masuk “arus” gerakan pengembaraan rahib-rahib Eire ke Benua Eropa untuk bermeditasi, mengajar, dan memberitakan Injil.2
Gerakan itu, yang dikenal dengan nama “pengembaraan demi Kristus” (Latin: peregrinatio pro Christo), berperan penting dalam menyelamatkan peradaban dan kekristenan Eropa yang tengah “sekarat” akibat runtuhnya Kekaisaran Romawi. Perang berebut kuasa dan wilayah pasca keruntuhan Romawi mengikis adab, ilmu, dan iman orang Eropa.3 Kessog dan para rahib Eire dengan berani pergi membawa iman, ilmu, dan adab ke Eropa yang sedang sekarat itu.
Pada masa itu Eire yang tidak terdampak oleh keruntuhan Romawi memang muncul sebagai pusat kekristenan dan keterpelajaran Eropa. Rahib-rahib Eire, selain gemar bermeditasi, dikenal pula sebagai orang-orang terpelajar yang gemar membaca dan menyalin naskah-naskah Kristen ataupun non-Kristen.4 Sebagai rahib terpelajar pulalah Kessog mengembara ke Luss, desa kecil di tepi Danau Lomond, Skotlandia, pada awal abad ke-6.5
Pada tahun 510 Kessog mendirikan biara di Pulau Inchtavannach di Danau Lomond. Dari situ dipancarkannya terang Injil kepada penduduk di hutan-hutan, bukit-bukit, dan lembah-lembah. Ia membentuk komunitas rahib dan melatih mereka untuk berjuang menyiarkan iman Kristen kepada orang Skot di barat, orang Pict di utara dan timur, dan orang Briton di selatan. Karena hasil kerjanya begitu hebat, nama Kessog kemudian dijadikan nama banyak gereja di Skotlandia.6
Luss pada awal abad ke-6 terletak di perbatasan tiga kerajaan yang sedang berperang.7 Kenyataan ini tentu berbicara banyak tentang keberanian Kessog bertaruh nyawa demi memashurkan nama Kristus di Skotlandia. Karena itu pula ia harus selalu bepergian dengan pedang terikat di pinggang. Alhasil ia kemudian dikenal sebagai santo prajurit—orang saleh merangkap pejuang.8
Keberanian Kessog dan para rahib Eire sesungguhnya mencerminkan pula keberanian orang Eire dalam menyerap iman Kristen dan memadukannya dengan budaya mereka—hasilnya dikenal sebagai “kekristenan Kelt”. Mereka berani tetap memakai nama-nama khas Eire—seperti Kessog, Finian, Brendan, Aidan, dll.—alih-alih menggantinya dengan nama-nama tokoh Alkitab.
Mereka juga berani menciptakan produk-produk budaya Kristen Kelt. Satu contoh bekennya adalah salib Kelt yang memadukan simbol palang Romawi dengan simbol lingkaran dari kepercayaan pra-Kristen.9 Salib Kelt pulalah yang ditegakkan di Luss pada tahun 2010 untuk merayakan 1500 tahun usia biara yang didirikan Kessog di situ.10
Keberanian Kessog dan para rahib Eire seyogyanya mengilhami umat Kristen untuk berani memperjuangkan iman dan komitmen kepada Kristus. Ini khususnya penting ketika orang Eropa/kulit putih masa kini, yang masih jadi acuan kekristenan dunia, secara ironis menunjukkan pengingkaran kepada iman Kristen.
Tak hanya itu, umat Kristen dari berbagai bangsa pun perlu meneladani keberanian orang Eire untuk menyerap kekristenan ke dalam konteks budayanya masing-masing. Ini akan memperkaya corak kekristenan di dunia sekaligus merayakan keragaman yang memang diniatkan Tuhan.
Pada tahun 520 Kessog diserang dan dibunuh di Bandry, di selatan Luss, dengan alasan yang kini tak jelas. Jenazahnya dimakamkan di pantai barat Danau Lomond, namun namanya segera menjadi pekik perang tentara di seluruh Skotlandia. Robert the Bruce bahkan menguatkan pasukannya dengan kenangan dan pekik tentang Kessog dalam perang kemerdekaan Skotlandia yang mashur di Bannockburn pada abad ke-14.11
Demikianlah pengaruh keberanian Kessog, rahib Eire yang memperjuangkan iman pada masa sukar di Benua Eropa.
Stefani Krista adalah seorang karyawati perusahaan ritel yang bermukim di DKI Jakarta.
Catatan
1 Willie Scobie. “MacKessog” dalam situs Scottish Tartans Authority. <http://www.tartansauthority.com/resources/archives/the-archives/scobie/duplicate-of-mackessog/>.
2 “St Kessog, or MacKessog” dalam situs St Kessog’s. <http://www.stkessog.org.uk/st_kessog.htm>.
3 “Irish Monks in Europe” dalam situs SIP–Schools Integration Project. <http://www.sip.ie/sip019I/europe.htm>; Enzo Farinella. “Europe and the Irish Monks” dalam situs St Brendan the Navigator. <http://www.saint-brendan.org/news.asp?p=europe-and-the-irish-monks-by-enzo-farinella>.
4 Enzo Farinella, “Europe and the Irish Monks”.
5 “St Kessog, or MacKessog”, St Kessog’s.
6 Willie Scobie, “MacKessog”.
7 Willie Scobie, “MacKessog”.
8 “St Kessog’s Roman Catholic Church” dalam situs Strathblanefield. <http://www.strathblanefield.org.uk/history/stkessogs.html>.
9 “The History and Symbolism of the Celtic Cross” dalam situs Irish Fireside. <http://irishfireside.com/2015/02/03/history-symbolism-celtic-cross/>.
10 Donald Fullarton. “The Story of St. Kessog of Luss” dalam situs Helensburgh Heritage. <http://www.helensburgh-heritage.co.uk/index.php?option=com_content&view=article&id=472:the-story-of-st-kessog-of-luss&catid=91:religion-&Itemid=492>.
11 “Saint Kessog” dalam situs Undiscovered Scotland. <http://www.undiscoveredscotland.co.uk/usbiography/k/stkessog.html>; “St Kessog, or MacKessog”, St Kessog’s.