Fondasi Sarang Laba-laba dan Berpikir Tentang Keefisienan

Oleh Stefani Krista

Pada tahun 1976, Soetjipto Soedjono dan Ryantori, dua insinyur Indonesia, memperkenalkan suatu jenis fondasi baru yang unik. Dengan tulangan beton berbentuk petak-petak segitiga, fondasi itu menyerupai sarang laba-laba sehingga dinamai “fondasi sarang laba-laba”.1 Inilah penemuan konstruksi hebat yang lahir dari berpikir tentang keefisienan.

Soetjipto dan Ryantori sama-sama lulusan Jurusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Selama tujuh tahun (1976-1983) mereka meneliti konstruksi sarang laba-laba di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Rooseno. Berpikir tentang keefisienan, mereka bermimpi untuk “menciptakan konstruksi fondasi gedung yang kuat, murah, padat karya, dan tidak begitu tergantung dengan peralatan berat.”2

Setelah mimpi itu terwujud, pelan-pelan fondasi sarang laba-laba ciptaan mereka berhasil menarik perhatian dunia konstruksi. Berbagai bangunan mulai menggunakannya, misalnya tempat berbelanja, perguruan tinggi, rumah sakit, dan bandara. Bahkan PT Nishikawa Karya Indonesia, pabrik milik Jepang yang terkenal ketat soal standarisasi bangunan, tak mau ketinggalan menggunakannya.3

Kepopuleran fondasi sarang laba-laba berkaitan dengan kekuatannya. Dengan pola segitiga yang dikenal stabil dalam bidang teknik sipil, fondasi yang dipatenkan pada tahun 2003 ini terbukti kokoh dan tahan goncangan.4 Dalam tahun 2007-2009 fondasi sarang laba-laba berhasil memperoleh lima penghargaan, salah satunya penghargaan Upakarti dengan kategori Rintisan sebagai Fondasi Ramah Gempa.5

Fondasi sarang laba-laba juga terbukti murah—dalam arti ekonomis—karena bisa menghemat biaya hingga 50 persen. Ini berhubungan dengan pengerjaannya yang lebih cepat dibanding jenis fondasi lain.6 Tak hanya itu, pengerjaannya juga padat karya sebab lebih banyak menggunakan tenaga manusia daripada alat berat. Alhasil fondasi sarang laba-laba ramah lingkungan dan cocok digunakan untuk bangunan di perkotaan yang padat penduduk.7

Sungguh efisien!

Di balik segala keistimewaan fondasi sarang laba-laba, nyatalah bahwa berpikir tentang keefisienan termasuk berpikir konstruktif. Dengan berpikir konstruktif, hal-hal yang baik dan bermanfaat dapat dihasilkan untuk membangun dan memajukan negara.

Berpikir tentang keefisienan adalah berpikir peka. Ketika Soetjipto dan Ryantori menggagas fondasi sarang laba-laba, mereka berpikir peka terhadap keadaan tanah air Indonesia yang rawan gempa dan fakta padatnya penduduk perkotaan. Tanpa kepekaan terhadap situasi, kendala, dan tantangan, pemecahan masalah yang efisien sukar didapatkan.

Dalam membangun negara, banyak masalah dapat dipecahkan oleh temuan-temuan efisien hasil berpikir peka kaum cendekia. Sebagai contoh, kurikulum yang efisien atau jaringan jalan tol yang efisien akan bisa dihasilkan lewat berpikir peka terhadap beban mata pelajaran sekolah yang berlebihan atau terhadap kondisi kepadatan penduduk di suatu wilayah negeri.

Selain itu, berpikir tentang keefisienan adalah berpikir tentang meminimalkan dampak mengganggu. Soetjipto dan Ryantori menggagas fondasi sarang laba-laba yang pengerjaannya tidak menimbulkan kebisingan sehingga tidak mengganggu penduduk sekitar. Meminimalkan atau bahkan meniadakan dampak mengganggu memang harus selalu menjadi sasaran dalam setiap pemecahan masalah yang efisien.

Dalam memajukan negara, kaum cendekia tidak bisa sekadar berkarya tetapi harus berkarya efisien dengan menyasar peminimalan atau peniadaan dampak yang mengganggu. Sebagai contoh, desain perumahan atau tata kota haruslah dibuat sedemikian rupa lewat berpikir tentang meminimalkan atau meniadakan berbagai polusi lingkungan dan erosi rasa kekeluargaan atau gotong royong.

Soetjipto Soedjono, yang akhirnya lebih dikenal sebagai politisi, meninggal dunia karena serangan otak pada tahun 2011.8 Namun, fondasi sarang laba-laba yang ditemukannya bersama Ryantori terus digunakan dan terus teruji tahan gempa di berbagai penjuru Indonesia. Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Manokwari, dan wilayah rawan gempa lainnya telah membuktikan kehebatannya.9

Kini temuan hebat itu masih menanti untuk dipasarkan ke luar Indonesia. Pasarnya sangat menjanjikan, sehingga Profesor Herman Wahyudi, ahli struktur dan tanah, berkata, “Saya yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama konstruksi sarang laba-laba akan banyak digunakan di luar negeri karena keunggulannya”.10 Semoga dunia segera menikmati keunggulan hasil berpikir konstruktif tentang keefisienan itu.

Stefani Krista adalah seorang karyawati perusahaan ritel yang bermukim di DKI Jakarta.

Catatan

1 Nezla Anisa. “Soetjipto dan Ryantori Penemu Konstruksi Pondasi Sarang Laba-laba” dalam situs Universitas Malahayati Bandar Lampung. <http://malahayati.ac.id/?p=18511>.

2 “Konstruksi Sarang Laba-laba, Solusi Pembangunan Gedung Tahan Gempa” dalam situs Media Bidik. <http://www.mediabidik.com/2016/12/konstruksi-sarang-laba-laba-solusi.html>.

3 “Konstruksi Sarang Laba-laba Cocok di Tanah Labil Jawa Barat” dalam situs Kompas. <http://properti.kompas.com/read/2017/04/10/153700221/konstruksi.sarang.laba-laba.cocok.di.tanah.labil.jawa.barat>.

4 “Mengapa Konstruksi Laba-laba Tahan Terhadap Gempa?” dalam situs Kompas. <http://properti.kompas.com/read/2016/03/13/171300421/Mengapa.Konstruksi.Laba-laba.Tahan.Terhadap.Gempa.>; Amazon Dalimunthe. “Penemu Paten Konstruksi Sarang Laba-laba Batalkan Hak Pemasaran PT Katama” dalam situs Industry. <http://www.industry.co.id/read/21563/penemu-paten-kontruksi-sarang-laba-laba-batalkan-hak-pemasaran-pt-katama>.

5 Nezla Anisa, “Soetjipto dan Ryantori Penemu Konstruksi Pondasi Sarang Laba-laba”.

6 Nezla Anisa, “Soetjipto dan Ryantori Penemu Konstruksi Pondasi Sarang Laba-laba”.

7 “Konstruksi Sarang Laba-laba, Solusi Pembangunan Gedung Tahan Gempa”, Media Bidik.

8 Rachmat Hidayat. “Mantan Sekjen PDI-P Sutjipto Meninggal Dunia” dalam situs Merdeka. <http://www.tribunnews.com/nasional/2011/11/24/mantan-sekjen-pdi-p-sutjipto-meninggal-dunia>.

9 Nezla Anisa, “Soetjipto dan Ryantori Penemu Konstruksi Pondasi Sarang Laba-laba”.

10 Ganet Dirgantara. “Konstruksi Sarang Laba-laba Bisa Mendunia” dalam situs Antara News. <https://www.antaranews.com/berita/675257/konstruksi-sarang-laba-laba-bisa-mendunia>.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *