Lee Myung Bak: Alim Pun Bisa Tersandung Korupsi

Oleh Febroni Purba

Lee Myung Bak, presiden Korea Selatan (Korsel) periode 2008-2013, adalah seorang Kristen yang alim. Ia pernah menjadi seorang penatua di gereja dan suka beramal. Ia membuat acara doa khusus ketika menjadi walikota dan mengadakan kebaktian ketika terpilih sebagai presiden. Sayangnya, ia tersandung masalah korupsi (penyuapan, penggelapan, dan penghindaran pajak) sehingga dipenjarakan.1 Kepala negara yang alim pun sangat mungkin tersandung korupsi.

Lee lahir pada tahun 1941 di Osaka, Jepang, sebagai anak petani miskin. Ia dan orang tuanya harus bekerja keras untuk bisa makan. Ibunya mengarahkan dia untuk bekerja ketimbang mengemis seperti yang lazim dilakukan orang-orang di lingkungannya. Ia pun bekerja sebagai pembersih jalan dan membiayai kuliahnya dari hasil mengumpulkan sampah.2 Berkat kegigihan dan etos kerjanya, ia berhasil menjadi kepala eksekutif perusahaan Hyundai dan dijuluki “buldoser.”

Dari dunia usaha Lee kemudian beralih ke dunia politik. Ia menjadi anggota dewan legislatif Korsel dari Partai New Korea selama enam tahun. Setelah terpilih sebagai walikota Seoul, ibukota Korsel, ia mengubah kawasan Sungai Cheonggyecheon yang tercemar menjadi kawasan hijau dan tujuan wisata. Setelah terpilih sebagai kepala negara, ia sukses mengatasi dampak krisis keuangan dan mengantar Korsel terpilih sebagai tuan rumah KTT G20 di tahun 2010.3

Sedihnya, kiprah Lee yang gemilang itu dicemari oleh dugaan korupsi sewaktu dan sebelum ia menjadi presiden. Ia didakwa menerima suap sebesar 11 miliar won, termasuk suap untuk mengampuni petinggi Samsung karena penggelapan pajak tahun 2009. Jaksa pun mendakwa Lee menggelapkan uang perusahaan sebesar 34,9 miliar won (1994-2006) dan menghindari pajak senilai 3,1 miliar won.4

Tentu saja korupsi bertentangan dengan ajaran Alkitab, yang sebetulnya diimani Lee. “Suap,” kata Alkitab, “janganlah kau terima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar” (Kel. 23:8). Selain itu, Alkitab juga berkata bahwa “akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (1 Tim. 6:10).

Karena suap, mata orang alim bisa terbutakan sehingga ia memutarbalikkan perkara dengan menggunakan kuasanya. Karena uang, orang alim bisa menyimpang dari ajaran Kitab Suci lalu tersiksa dengan berbagai kasus yang menjeratnya. Mengenai Lee, tak lama setelah ditangkap, ia mengaku salah, tapi sebagian besar warga Korsel tidak percaya lagi kepadanya dan mendukung penangkapannya.5

Dalam realitas dunia yang sudah tercemar dosa, orang Kristen yang menjadi kepala negara atau pejabat negara memang tak mustahil tersandung korupsi—walaupun ia alim. Kealiman sangat penting, sebab memandu orang untuk menjauhi dosa, tapi rupanya belum cukup untuk menjadikan pejabat kebal terhadap godaan uang. Ia harus pula berkemauan kuat untuk tidak korupsi (atau ikut-ikutan korupsi), berani transparan sehubungan dengan hartanya, dan mencukupkan diri dengan pendapatannya.

Seiring dengan itu, gereja-gereja dan komunitas Kristen perlu secara khusus mendukung orang-orang Kristen yang menjadi pejabat atau calon pejabat. Caranya adalah dengan membukakan wawasan kristiani tentang politik, hukum, kemasyarakatan, dll. Lewat kelompok-kelompok kecil pembinaan, Gereja sebagai “Tubuh Kristus” bisa menggembleng mereka untuk benar-benar menghidupi kealiman dalam jabatannya.

Saat ini Lee masih mendekam di penjara untuk menjalani proses hukum. Ia menjadi mantan kepala negara Korsel keempat yang ditangkap karena tuduhan korupsi. Jika terbukti bersalah, Lee bisa dipenjara selama 45 tahun.6

“Saya berdiri di sini dengan hati yang hancur,” kata Lee saat menjalani persidangannya yang pertama.7 Gereja mesti membekali dan mempersiapkan orang-orang Kristen yang (hendak) berkecimpung di ranah politik supaya mereka tidak mengalami hancur hati serupa.

Febroni Purba adalah seorang wirausahawan di bidang peternakan yang bermukim di DKI Jakarta.

Catatan

1 Kim Tae-jong. “Somang Church Infighting Turns Uglier” dalam situs The Korea Times. <http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2016/10/117_79162.html>; Loisa Lim. “From Crushing Poverty to South Korea’s Presidency” dalam situs NPR. <https://www.npr.org/2011/11/15/142356376/from-crushing-poverty-to-south-koreas-presidency>; “‘This is an Insult’: former South Korean President Lee Myung-bak Denies Corruption Accusations During Court Appearance” dalam situs South China Morning Post. <http://www.scmp.com/news/asia/east-asia/article/2147468/insult-former-south-korean-president-lee-myung-bak-denies>.

2 Nam Sang-so. “Rise and fall of Lee Myung-bak” dalam situs The Korea Times. <https://www.koreatimes.co.kr/www/opinion/2018/05/162_245630.html>; Loisa Lim, NPR; “Lee Myung-Bak: President of South Korea” dalam situs Britannica. <https://www.britannica.com/biography/Lee-Myung-Bak>.

3 “Lee Myung-Bak: President of South Korea” dalam situs Britannica. <https://www.britannica.com/biography/Lee-Myung-Bak>; “Seoul’s Cheonggyecheon Stream Symbolizes Korea’s Past, Present and Tomorrow” dalam situs Korea Net. <http://www.korea.net/NewsFocus/Culture/view?articleId=85750>; “Korsel Menyelenggarakan KTT G20 2010” dalam situs KBS World Radio. <http://world.kbs.co.kr/indonesian/archive/program/news_issue.htm?no=16603>.

4 “‘This is an Insult’: Former South Korean President Lee Myung-bak Denies Corruption Accusations During Court Appearance,” South China Morning Post; “Ex-S. Korean President Lee Myung-bak Indicated Over Corruption Charges” dalam situs Xinhua. <http://www.xinhuanet.com/english/2018-04/09/c_137097646.htm>; Jennie Oh. “Former South Korean President Lee Myung-bak Faces Bribery Allegations” dalam situs United Press International. <https://www.upi.com/Former-South-Korean-President-Lee-Myung-bak-faces-bribery-allegations/4111520989428/>.

5 Colin Dwyer. “Former South Korean President Lee Myung-Bak is Arrested on Graft Charges” dalam situs NPR. <https://www.npr.org/sections/thetwo-way/2018/03/22/596046633/former-south-korean-president-lee-myung-bak-is-arrested-on-graft-charges>; Ahn Seul Ki and Son Daekwon. “The Impact of Lee Myung-bak’s Alleged Corruption on South Korea’S Security” dalam situs The Diplomat. <https://thediplomat.com/2018/03/the-impact-of-lee-myung-baks-alleged-corruption-on-south-koreas-security/>.

6“Ex-South Korean President Lee Myung Bak Arrested Over Corruption” dalam situs The Staraitstimes. <https://www.straitstimes.com/asia/east-asia/arrest-warrant-issued-for-former-south-korean-president-lee-myung-bak-over-corruption>.

7 “‘This is an Insult’: Former South Korean President Lee Myung-bak Denies Corruption Accusations During Court Appearance,” South China Morning Post.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *