Oleh Samsu Sempena
Tentara atau polisi tampaknya memang perlu memiliki aura “sangar”, yakni menimbulkan rasa takut. Tujuannya bukan supaya rakyat pada umumnya takut kepada para pengawal negara itu melainkan supaya penjahat dan pengacau keamanan takut berbuat onar. Gemblengan keras di masa pembinaan turut membentuk aura “sangar” yang mendukung tugas tentara atau polisi dalam menegakkan kebenaran dan memberantas kejahatan. Namun, bisakah para pengawal negara itu “sangar” sekaligus saleh?
Alkitab menjawab “bisa” dan memberi kita contoh-contohnya. Salah satu yang menonjol adalah Kornelius, perwira Romawi di Kaisarea yang berinteraksi dengan Rasul Petrus (lihat Kis. 10). Sebagai perwira “pasukan Italia” (10:1), tentulah Kornelius sudah menunjukkan keberanian dalam pertempuran, disiplin yang tinggi, kesiapan bertindak keras, dsb. Tentulah dia juga tahu bagaimana bersikap tegas terhadap anak buahnya.
Namun, Kornelius juga seorang yang bertakwa kepada Allah. Ia suka bersedekah, rajin berdoa, tulus hati, dan terkenal baik (10:2, 22). Tak heran Allah berkenan mengutus malaikat kepadanya dan memberinya petunjuk supaya mengundang Rasul Petrus ke rumahnya. Melalui sang rasul, ia menerima pesan Allah dan juga baptisan.
Kornelius sang perwira Romawi adalah pengawal negara yang “sangar” sekaligus saleh.
Walau terkesan bertentangan, “sangar” sekaligus saleh sangat cocok bagi para pengawal negara. Dengan “kesangaran”, mereka akan membuat penjahat dan pengacau keamanan berpikir panjang untuk berurusan dengan mereka. Jadi, “sangar” membantu pengawal negara membuat negara aman dan tertib. Di lain pihak, dengan kesalehan, mereka akan berhati-hati dalam menggunakan wewenang dan senjata. Jadi, saleh memberikan pedoman moral bagi pengawal negara dalam melaksanakan tugasnya.
Di negara kita, Indonesia, TNI dan Polri sudah menunjukkan “kesangaran” dalam menghadapi teroris, bandar narkoba, perampok, dsb. Para pengawal negara itu bertindak berani, keras, dan cepat dalam memberantas pelaku-pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat. Mereka berperan penting dalam mengawal pertahanan, keamanan, dan ketertiban sehingga masyarakat dapat hidup dengan tenteram.
TNI dan Polri pun punya janji kesalehan. Dengan Sapta Marga, TNI berikrar, “Kami Kesatria Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.”1 Dengan Tri Brata, Polri berikrar, “Kami Polisi Indonesia … berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.”2 Jelaslah bahwa ketakwaan menjadi landasan penting bagi profesi mereka.
Sayangnya, ada saja orang Kristen yang berpikiran bahwa “sangar” tidak sejalan dengan saleh. Mereka termakan “romantisisme” agama yang beranggapan bahwa orang saleh hanya bisa lembut atau ramah, dan tidak bisa keras atau marah. Mereka lupa bahwa Alkitab menampilkan sosok Kornelius (dan masih banyak lagi) sebagai contoh akurnya “sangar” dan saleh dalam profesi pengawal negara. Allah pun dalam Alkitab diungkapkan sebagai pribadi yang bisa lembut dan ramah sekaligus bisa marah dan keras.
Itu menunjukkan bahwa tentara dan polisi pada hakikatnya merupakan perpanjangan tangan Allah untuk menegakkan keadilan di tengah bangsa-bangsa. Jadi, orang Kristen yang menjadi tentara atau polisi dapat berbangga karena profesinya selaras dengan kehendak Allah dan bermanfaat bagi orang banyak. Orang Kristen yang berminat masuk ketentaraan atau kepolisian dapat mantap melangkah tanpa diganggu anggapan keliru tentang “sangar” tidak sejalan dengan saleh.
Kita patut berterima kasih kepada tentara dan polisi yang telah mengemban tugas penting mengawal negara sehingga kita dapat menjalani hidup sehari-hari dengan tenang. Semoga para pengawal negara terus “sangar” terhadap segala yang jahat sekaligus terus saleh di hadapan Allah sehingga masyarakat aman dan bahagia.
Samsu Sempena adalah seorang praktisi teknologi yang bermukim di DKI Jakarta.
Catatan
1 Lihat “Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI” dalam situs Organisasi. <http://www.organisasi.org/1970/01/sapta-marga-sumpah-prajurit-dan-delapan-wajib-tni.html>.
2 Lihat “Tribrata (Pedoman Hidup Polri)” dalam situs Tribrata News. <http://tribratanews.polri.go.id/?p=125298> .