Serius

Salam di bulan enam 2017, Sidang Pembaca!

Bacaan serius dan keseriusan membaca adalah dua hal penting yang belum juga melekat di hati bangsa Indonesia secara umum. Begitu banyak orang Indonesia—tak terkecuali kalangan terdidik—yang berminat baca rendah. Padahal kedua hal tadi merupakan kunci kecerdasan dan, karenanya, kemajuan. Tak ada bangsa maju di dunia yang tidak serius membaca bacaan serius.

Bulan ini, sambil merayakan ulang tahunnya yang keenam, Komunitas Ubi (Kombi) melancarkan imbauan untuk berpaling kepada bacaan berbobot dari sekadar bacaan ringan. Lima peladang (penulis) mengargumenkan bahwa bacaan serius adalah syarat yang tak bisa ditawar-tawar bagi pemberdayaan bangsa dalam konteks kekinian.

Dari budaya lisan kita harus melintas kepada budaya tulisan, khususnya tulisan serius. S.P. Tumanggor memaparkan bagaimana budaya lisan bisa dan telah menjadikan kita tidak akrab dengan—sehingga sulit membuat—tulisan/bacaan serius untuk mencerdaskan bangsa.

Para pendahulu kita, yang mendirikan Republik Indonesia, adalah pelahap bacaan serius. Febroni Purba menunjukkan bagaimana bacaan serius mengiringi mereka dalam perjuangan kemerdekaan bangsa dan memampukan mereka menulis bacaan serius yang membangun bangsa.

Tanpa serius membaca dan tanpa bacaan serius, kita mudah diperdaya oleh tulisan-tulisan berisi berita palsu. Stefani Krista membahas bagaimana keseriusan itu melatih ketajaman kecendekiaan kita sehingga dapat menangkal pembodohan.

Bacaan serius yang ilmiah bagaikan pelita yang menerangi langkah bangsa. Victor Samuel mengemukakan bagaimana tulisan-tulisan ilmiah mencerahi kita tentang cara kerja hal-hal di dunia sambil memberi petunjuk kepada hidup yang lebih baik.

Bacaan kristiani yang serius menyajikan ide-ide Alkitab secara cerdas dan arif. Victor Sihombing mengungkapkan bagaimana bacaan semacam itu mendewasakan umat Kristen sehingga berwawasan luas, berpikiran mandiri secara alkitabiah, dan kaya dengan karya baik di tengah masyarakat.

Tulisan-tulisan Kombi pun dirancang untuk menjadi bacaan serius—karena serius dipikirkan dan serius digubah agar unik dan mudah dipahami. Semuanya adalah buah enam tahun berkarya yang amat disyukuri oleh para peladang dan yang dipersembahkan untuk Tuhan dan untuk bangsa. Panjang umur bacaan berbobot!

Selamat ber-Ubi.

Komunitas Ubi