Salam di bulan sepuluh 2017, Sidang Pembaca!
Bangsa Indonesia adalah orang-orang yang diperluas Tuhan dalam hal tanah air, bangsa, dan bahasa. Dari wilayah suku, perkerabatan sesuku, dan bahasa suku yang lebih kecil, kita kemudian memiliki—atas rahmat Tuhan—wilayah bangsa, perkerabatan sebangsa, dan bahasa kebangsaan yang lebih besar. Semangat Sumpah Pemuda 1928 telah membawa kita berjelajah kepada keberadaan yang lebih besar.
Apakah yang lebih patut dilakukan untuk mengapresiasi semangat dan keberadaan itu kalau bukan berjelajah di tanah air Nusantara? Melaluinya kita bisa mengapresiasi dan mengagumi nusa-nusa indah nan kaya, bangsa beragam suku, dan bahasa persatuan yang menjembatani kita satu sama lain. Maka kali ini empat peladang Komunitas Ubi (Kombi) menuturkan pengalamannya dalam jelajah Nusantara.
Tanah air Indonesia menyajikan keindahan dalam pelbagai keadaannya. Demikianlah disaksikan Samsu Sempena dalam jelajahnya ke berbagai penjuru Nusantara. Ia memandang bahwa keindahan itu adalah modal besar kepariwisataan untuk dilestarikan dan diwariskan kepada generasi-generasi terkemudian.
Bangsa Indonesia memiliki jati diri hebat yang ditunjang oleh karakter hebat suku-sukunya. Itulah yang ditemukan Herdiana Situmorang dalam jelajahnya ke bermacam daerah Nusantara. Ia menilai bahwa karakter-karakter itu adalah potensi raya Indonesia untuk menjadi bangsa besar dan bermartabat di dunia.
Tanah air Indonesia menyimpan berlimpah kekayaan di dalam perutnya. Itulah yang dilihat Helminton Sitanggang dalam jelajahnya ke beberapa tambang emas Nusantara. Ia menandaskan bahwa kekayaan itu adalah pusaka berharga dan bekal untuk menyejahterakan bangsa Indonesia turun-temurun.
Bahasa Indonesia menciptakan komunikasi di antara orang Indonesia yang berlainan latar belakang. Demikianlah didapati S.P. Tumanggor dalam jelajahnya ke beragam pelosok Nusantara. Ia takjub bahwa bahasa nasional itu berhasil merajut nusa dan suku yang begitu banyak dan berbeda-beda ke dalam satu bangsa yang luar biasa.
Mudah-mudahan keempat cerita jelajah di atas mengilhami dan menggugah pembaca untuk menjelajahi negerinya, bertemu saudara-saudara sebangsanya secara lebih luas, dan berkomunikasi dengan mereka dalam bahasa Indonesia. Sesungguhnya ini adalah kepatutan bagi orang-orang yang telah diperluas Tuhan dalam hal nusa, bangsa, dan bahasa.
Selamat ber-Ubi.
Komunitas Ubi