Lech Walesa: Beriman Tak Menjamin Luput dari Kontroversi

Oleh Efraim Sitinjak

Lech Walesa, tokoh dunia yang beken itu, adalah seorang Katolik taat yang menjadi presiden Polandia pada tahun 1990-1995.1 Ia juga mashur sebagai pahlawan Polandia yang membawa negaranya bebas dari pengaruh komunis dan Uni Soviet. Namun, iman dan jasa besarnya ternyata tak menjamin dirinya luput dari kontroversi, yakni tuduhan menjadi mata-mata polisi komunis di masa lalu.

Walesa lahir pada tahun 1943 di Popowo, sebuah desa kecil di Polandia. Ia adalah “pria saleh yang menghadiri misa setiap hari”.2 Iman Kristen melandasi kiprahnya dalam Solidarnosc (“Solidaritas”), gerakan serikat pekerja yang didirikannya untuk menentang ketidakadilan pemerintah dan yang membuatnya harus keluar masuk penjara. Tetapi revolusi damai Polandia (1980) yang menjadi buah perjuangannya menuntunnya kepada anugerah Nobel pada tahun 1983.3

Iman membawa Walesa melewati masa-masa sulit selama bergiat di Solidarnosc.4 Dalam suatu wawancara, ketika ditanyai seberapa takut dia waktu ditahan dan diinterogasi, Walesa menjawab dengan setengah bergurau, “Saya pria beriman. Saya hanya takut kepada Allah, dan istri saya—kadang-kadang”.5 Iman alkitabiah juga mengilhami kebijakan dan pendapatnya selaku kepala negara. Sebagai contoh, ia mengeluarkan peraturan yang melarang aborsi secara umum.6

Lewat pemilu tahun 1990 Walesa menjadi kepala negara Polandia pertama yang dipilih secara demokratis.7 Pada masa pemerintahannya, ia berhasil mendapatkan pengurangan utang luar negeri, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan membuat pasukan Uni Soviet ditarik dari Polandia. Prestasinya menarik perhatian dunia sehingga ia menerima 30 penghargaan negara dan 50 anugerah dari 30 negara.8

Sayangnya, sekitar tahun 1992 Walesa harus berhadapan dengan kontroversi. Ia dituduh oleh lawan politiknya sebagai mata-mata polisi komunis di tahun 1970-1976, masa ia memimpin Solidarnosc.9 Pada tahun 2000 pengadilan pemeriksaaan calon presiden memutuskan bahwa Walesa bukan mata-mata.10 Namun, pada tahun 2008 terbitlah sebuah buku kajian sejarah yang menunjukkan bukti keterlibatan Walesa sebagai mata-mata.11 Hingga sekarang kontroversi tentang Walesa masih berlanjut di Polandia.

Kontroversi itu telah mencetus kehebohan dan mencederai nama Walesa dan aksi Solidarnosc. Bahkan citra Polandia sebagai negara yang bangkit dari reruntuhan politik otoriter turut terimbas.12 Pendapat masyarakat Polandia pun terpecah antara Walesa adalah pahlawan atau mata-mata. Kontroversi, yang sering tak terhindarkan dalam perjalanan kepemimpinan, membuat Walesa kehilangan kepopuleran di negerinya.

Dalam Alkitab, pemimpin seperti Simson juga menimbulkan kontroversi. Umat Kristen sukar memasukkannya ke dalam kategori “hitam” atau “putih” sebab Simson sering bertindak berdasarkan nafsu dan sangat lemah terhadap wanita (Hak. 14-16). Namun, nyatanya, Allah memilih dia sebagai pemimpin umat-Nya dan Alkitab menyatakan dia sebagai salah seorang pahlawan iman (Ibr. 11:32-34).

Kisah Walesa dan kisah Simson menunjukkan realitas kehidupan di dunia yang penuh tantangan, baik dari luar maupun dari dalam diri kepala negara atau pejabat negara. Beriman saja tidak menjamin mereka pasti luput dari kontroversi. Dari luar, tekanan politik dan tarik-menarik kepentingan bisa membuat mereka salah langkah. Dari dalam, sengketa antara iman dan kelemahan daging bisa membuahkan tindakan kontroversial.

Karenanya, selain beriman, orang-orang Kristen yang terpanggil ke pemerintahan perlu bersiap mental untuk kuat menghadapi tekanan dan gigih menolak godaan dosa. Gereja-gereja dan komunitas Kristen pun perlu mengawal mereka dengan doa, ajaran kristiani, dan “rangkulan” sewaktu mereka menjadi kontroversial.

Walesa sempat mencoba mencalonkan diri kembali sebagai kepala negara pada tahun 1995 dan 2000, tetapi ia gagal. Kontroversi tentang dirinya sebagai mata-mata turut menyebabkan kegagalannya. Kini ia aktif dalam Yayasan Walesa, yang didirikannya pada tahun 1995 untuk mendidik generasi muda, mempromosikan demokrasi, dan membangun masyarakat beradab. Walau tidak lagi populer di negerinya, ia tetap dicari sebagai pembicara di berbagai negara.13

Pada tahun 2007 Walesa menerima gelar Defensor Fidei (“Pembela Iman”) dari Asosiasi Budaya Italia.14 Ia memang setia kepada iman Kristen, tapi ia pun tahu dari pengalaman bahwa beriman tidak menjamin pejabat negara luput dari kontroversi.

Efraim Sitinjak adalah Konsultan Kebijakan dan Pembangunan Berkelanjutan yang bermukim di DKI Jakarta.

Catatan

1 Bob Baker. “Walesa Visits Shrine Named for Polish Icon” dalam situs Los Angeles Times. <http://articles.latimes.com/1989-11-20/news/mn-73_1_lech-walesa>.

2 “Lech Walesa Biography” dalam situs The Famous People. <https://www.thefamouspeople.com/profiles/lech-walesa-54.php>.

3 “Lech Walesa Biography”, The Famous People.

4 “Lech Walesa” dalam situs New World Encyclopedia. <http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Lech_ Wałęsa>.

5 Tim Masters. “Lech Walesa: ‘I only fear God, and my wife’”, dalam situs BBC. <https://www.bbc.com/news/entertainment-arts-2453814099sa>.

6 Geoffrey Macnab. “Lech Walesa: ‘You could write a criminal story, a romance story and an adventure story of my life…’” dalam situs Independent. <https://www.independent.co.uk/news/people/profiles/lech-walesa-you-could-write-a-criminal-story-a-romance-story-and-an-adventure-story-of-my-life-8887333.html>.

7 “Lech Walesa Biography”, The Famous People.

8 Tony Peterson. “Poles apart: why Lech Walesa has left solidarity after 26 years” dalam situs Independent. <https://www.independent.co.uk/news/world/europe/poles-apart-why-lech-walesa-has-left-solidarity-after-26-years-413126.html>.

9 “Lech Walesa ‘was paid Communist informant’” dalam situs BBC News. <http://www.bbc.com/news/world-europe-35602437>.

10 “Lech Walesa Biography”, The Famous People.

11 Jan Puhl. “Interview with Historian Slawomir Cenckiewicz: ‘Positive Proof’ Lech Walesa was a Communist Spy” dalam situs Spiegel Online. <http://www.bbc.com/news/world-europe-35602437>. Buku tersebut ditulis oleh Slawomir Cenckiewicz dan Piotr Gontarcyzk dengan judul asli SB a Lech Wałęsa. Przyczynek do biografii (The SB and Lech Wałęsa: A Biographical Contribution).

12 Adrian Karatnycky. “Poland’s Long Fall from Grace” dalam situs The Atlantic. <https://www.theatlantic.com/international/archive/2016/02/lech-walesa-law-and-justice-poland/471366/>.

13 “Lech Walesa Biography”, The Famous People.

14 “Lech Walesa”, New World Encyclopedia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *