Oleh Efraim Sitinjak Dua belas bulan sudah Komunitas Ubi (Kombi) berjalan—terhitung sejak blog secara resmi diluncurkan pada Juni 2011. Lika-liku setahun penuh telah menjadi guru berharga bagi setiap kami, pengelola dan peladang (penulis) komunitas ini. Untuk itu syukur tak terkira kami haturkan kepada Allah yang empunya keselamatan, firman, dan ide…. Read more »
Oleh Efraim Sitinjak Keras, perantau, spontan, agresif, suka main catur, preman, bersuara kuat. Itulah gambaran yang banyak dipahami suku lain tentang suku Batak. Tetapi suku Batak juga terkenal sebagai seniman, pengacara handal, guru, politikus cerdik, dan, tentu saja, penyanyi ulung. Suku Batak dan nyanyian adalah dua hal yang tak terpisahkan…. Read more »
Oleh Efraim Sitinjak “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang,” demikianlah perintah Allah kepada orang Yehuda melalui Nabi Yeremia.1 Di kota tempat pembuangan saja Allah meminta umat-Nya berkarya, terlebih lagi di kota tempat tinggal mereka. Kita, umat Kristen, mengemban misi membangun “kota” atau daerah kita. Bukan untuk kepentingan pribadi,… Read more »
Oleh Efraim Sitinjak Kita mungkin masih akrab dengan lirik lagu “Akhiri Ini dengan Indah” yang dikumandangkan Jikustik. Sebagian lirik tersebut berkata demikian: Ketika s‘lamanya pun harus berakhir Akhirilah ini dengan indah Kau harus relakan setiap kepingan Waktu dan kenangan Ketika pelukanku pun tak lagi bisa Menenangkan hatimu yang sedih Aku… Read more »
Oleh Efraim Sitinjak Sepanjang sejarah Indonesia sampai masa Reformasi, peran pemuda tidak pernah kurang. Kaum muda sering menjadi motor perubahan kala golongan tua cenderung diam dan berkilah. Peran pemuda mewarnai setiap babak sejarah Indonesia. Sekitar tahun 1927–1928, di masa penjajahan Belanda, Hendrikus Colijn, Menteri Urusan Daerah Jajahan, mengeluarkan pamflet yang… Read more »
Oleh Efraim Sitinjak Indonesia terkenal dengan sebutan “Zamrud Khatulistiwa.” Hal ini disebabkan karena untaian keindahan hijau ribuan pulau yang terhampar di permadani biru laut. Tentu keindahan Zamrud Khatulistiwa—tanah air kita—takkan lengkap jika dilihat secara terpisah, pulaunya saja atau lautannya saja. Keindahannya sempurna akibat pulau dan lautannya menjadi satu. Dan untuk… Read more »
Oleh Efraim Sitinjak Alkisah ada seorang kesatria yang masih hijau di dunia persilatan. Untuk bisa menjalankan tugasnya membela kebenaran, dia menempa dirinya dengan keras di sebuah tempat. Ia menempa fisik, mental, dan akal budinya di Kawah Candradimuka. Setelah mengasah fisik, melatih mental, membina budi, berangkatlah ia membela kebenaran. Sebagai murid… Read more »
Oleh Efraim Sitinjak Sejarah Indonesia bercerita banyak tentang pribadi Kristen yang berjuang membela bangsa. Mereka pahlawan iman dalam hal kebangsaan. Teladan mereka masih bergaung sampai saat ini. Pemuda Wolter Monginsidi, contohnya, memegang Alkitab ketika tubuhnya menyongsong timah-timah panas dari senapan penjajah. Ia dieksekusi pada 5 September 1949 karena membela bangsanya…. Read more »