Oleh S.P. Tumanggor “Aku percaya kepada … kebangkitan tubuh”.1 Kata-kata agung itu masih sering dilafalkan umat Kristen di banyak gereja yang memegang tradisi pengucapan Pengakuan Iman Rasuli. Gagasan alkitabiah di baliknya menandaskan bahwa di kekekalan nanti, di langit dan bumi yang baru, kita tidak akan menjadi roh tanpa tubuh (yang… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Columban (Ing.: Columbanus) dan Gallen (Ing.: Gall) adalah dua rahib agung asal Eire (Irlandia) yang kerap digambarkan bersama binatang, masing-masing serigala dan beruang.1 Gambaran tersebut berkaitan dengan riwayat pengembaraan mereka di Eropa daratan pada abad ke-6 dan ke-7 untuk “menjinakkan” benua yang ketika itu “liar” secara… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Satu cara seru untuk mengapresiasi dan mengokohkan cinta kepada Indonesia adalah dengan menjelajahi tanah air yang teramat permai ini. Saya bersyukur karena keluwesan jam kerja memungkinkan saya berbuat demikian. Banyak tempat sudah saya tandangi di Nusantara dan banyak pengalaman berharga sudah saya peroleh. Dan satu hal hebat… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor “Sinden gambang kromong klasik terakhir”—itulah julukan yang diselempangkan pada Encim Masnah (lahir dengan nama Pang Tjin Nio pada tahun 1925 di Banten Lama). Itulah pula yang membuatnya dikalungi gelar “maestro seni tradisi” pada tahun 2007 oleh Menteri Budaya dan Pariwisata. Encim Masnah memang menatang semangat besar… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Tandu itu disediakan warga pedalaman Kuala Kapuas untuk membawa Bung Karno ke tempat istirahat. Waktu itu, di Pulau Kalimantan pada pertengahan tahun 1957, sang proklamator dan presiden pertama Indonesia tengah dalam perjalanan untuk memancang tiang pertama Kota Palangka Raya. Di luar perkiraan warga, Bung Karno tidak menaiki… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Pada bulan Maret 2017, dalam rangka Hari Wanita Internasional, 13 tokoh wanita dunia ditampilkan dalam gambar bebas (“doodle”) Google. Seorang dari mereka adalah Lee Tai-young, tokoh kelahiran Pukjin tahun 1914 yang menjadi pengacara wanita pertama, hakim wanita pertama, dan pendiri lembaga bantuan hukum pertama di Korea.1 Kesalehannya… Read more »
“Saya tidak suka baca buku, Bang.” Bukan satu dua kali saya dengar perkataan itu terlontar dari mahasiswa ataupun sarjana Indonesia. Saya sangat heran, karena saya pikir orang terpelajar seperti mereka seharusnya terbiasa dengan bacaan. Seorang dari mereka bahkan berlanjut menuding budaya lisan sebagai penyebab dia dan banyak orang Indonesia lain… Read more »
Sekolah perwira angkatan laut Brest, cikal bakal sekolah marinir Perancis yang kenamaan, pernah melejitkan seorang perwira asal Nusantara di abad ke-17. Perwira itu adalah pemuda ningrat Makassar yang bernama Daeng Ruru alias Louis Pierre Makassar. Daeng Ruru menjadi perwira sesudah dua tahun saja bersekolah. Di usia 19 tahun ia berpangkat… Read more »
Bagi umat Kristen Mesir (dikenal juga sebagai kaum Koptik), hari raya Paskah yang jatuh pada hari Minggu selalu disusul oleh hari raya Sham El Nessim pada hari Senin. Inilah hari raya menyambut musim semi yang dinikmati oleh masyarakat Mesir secara umum—dari agama apa pun. Keluarga-keluarga Mesir merayakannya dengan berpiknik, berpelesir… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor “Aku tahu mereka akan membunuhku suatu hari nanti. Dan aku sudah memaafkan mereka.” Sebelum mati dibunuh pada tahun 1980, Oscar Romero, uskup agung El Salvador, sudah sering mengucapkan perkataan itu kepada saudaranya.1 Dan kematiannya—di tengah kecamuk perang sipil negerinya—mengejutkan dunia. Pemakamannya, yang dihadiri 250.000-an orang serta diusik… Read more »