Author Archives: Viona Wijaya

Damai di Bumi

Oleh Viona Wijaya Yesus, dapatkah kau mengambil waktu/Untuk melemparkan tali kepada orang yang sedang tenggelam/Damai di bumi1 Kutipan lirik di atas berasal dari lagu Peace on Earth yang dilantunkan U2, grup musik rok terkemuka asal Irlandia. Dirilis pada tahun 2000, lagu itu bukan ditulis dalam rangka Natal—peristiwa yang erat kaitannya… Read more »

“Engkau Kira Aku Ini Mabuk Disembah?”

Oleh Viona Wijaya “Engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. … Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu tidak lain… Read more »

Papua: Tanah Impian di Timur Indonesia

Oleh Viona Wijaya Papua. Sedari kecil saya mengenalnya sebatas nama dan gambar di atas peta saja. Pulau berbentuk kepala burung itu cantik terlukis di ujung timur Indonesia. Konon Tanah Papua dikaruniai keindahan yang tiada tara oleh Sang Pencipta. Seiring dengan rasa cinta dan apresiasi kepada tanah air yang bertumbuh dalam… Read more »

Aksara Minahasa

Viona Wijaya   17 September 2014   1 Komentar pada Aksara Minahasa

Oleh Viona Wijaya Aksara Minahasa? Sepertinya tidak banyak orang Indonesia yang pernah mendengar atau mengetahuinya. Menyedihkan memang. Sementara seruan untuk melestarikan aksara-aksara Nusantara gencar dikumandangkan di mana-mana, aksara pusaka suku Minahasa ini malah sudah tidak ada lagi penggunanya. Aksara Minahasa, atau biasa juga disebut “aksara Malesung,” sebetulnya menyimpan segudang keunikan… Read more »

Merdeka Berpikir dan Bertindak Strategis

Oleh Viona Wijaya Salim bukan hanya diplomat ulung, melainkan juga diplomat Indonesia yang pertama. Dia merintis jalan bagi Indonesia dalam hubungan maupun kegiatan-kegiatan dengan dunia internasional. Solichin Salam1 Situasi di tanah air saat itu genting. Meski proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (RI) sudah dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih… Read more »

Temukan “Panggung”mu, Mahasiswa Kristen!

Oleh Viona Wijaya Suasana kala itu sangat panas. Telinga saya mendengar pembicara ketiga dari tim lawan berkata-kata dengan begitu berapi-api. Tangan saya terus mencatat, sementara otak saya sibuk merangkai argumen-argumen pamungkas. Jantung saya berdebar kencang sebab waktu bicara lawan semakin menipis. Diam-diam saya panjatkan doa kepada Tuhan menjelang waktu saya… Read more »

Gemar Membaca Karena Merasa Nikmat

Oleh Viona Wijaya Dirgahayu Komunitas Ubi! Tak terasa sudah tiga tahun berlalu sejak Komunitas Ubi (Kombi) menyajikan rumpun tulisan pertamanya di dunia maya. Sejak saat itu, setiap bulan para peladang dan penyunting setia menggarap ide menjadi sajian nikmat-sehat bagi Anda sekalian, Sidang Pembaca! Sejak awal berkarya, Kombi memang bertekad untuk… Read more »

Kirim Terang ke Ranah (Hukum) yang Gelap!

Oleh Viona Wijaya “Dunia hukum itu berbahaya, kotor, dan gelap.” Demikianlah pendapat umum terhadap ranah hukum—pendapat yang juga beredar di kalangan Kristen Indonesia. Karena pendapat ini, saya dinasihati untuk mengurungkan niat masuk fakultas hukum oleh saudara-saudara seiman di gereja. Karena pendapat ini pula, sesudah saya lulus dari fakultas hukum, saya… Read more »

Orang Tionghoa Jadi PNS: Kok Bisa? Kok Mau?

Oleh Viona Wijaya Orang Tionghoa jadi pegawai negeri sipil (PNS)? Ide ini hampir tak pernah mendapat tanggapan biasa-biasa di bumi Indonesia. Jika tanggapan kebanyakan orang disurvei dan dimasukkan dalam acara kuis “Famili Seratus,” saya rasa dua tanggapan yang muncul sebagai hasil survei tertinggi adalah “kok bisa?” dan “kok mau?” Dua… Read more »

Arif, Bukan Naif, dalam Memilih Pemimpin

Oleh Viona Wijaya Di bawah sorotan lampu, di panggung megah sebuah acara Paskah interdenominasi berskala nasional, pejabat X berdiri dengan mata terpejam. Di sampingnya, Pendeta Z, seorang pendeta tersohor, mengangkat tangan untuk mendoakannya. Suara sang pendeta membahana, “Perkenanan Tuhan ada padamu untuk memimpin bangsa ini!” Doa ini disambut jemaat dengan… Read more »