Category Archives: 2012.11 Konteks Kekristenan Kita

Pesta Panen Gereja Toraja

Oleh Kornelius Upa’ Rodo Tanah Toraja pernah dipromosikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai tempat persinggahan kedua setelah Bali. Promosi itu bukan tanpa alasan, sebab Tanah Toraja memiliki kekayaan budaya yang unik, dan panorama alam yang indah. Adat istiadat Toraja sebagian besar tetap terpelihara, bahkan telah “bercengkerama” dengan kehidupan moderen… Read more »

Tradisi Unik Gereja Timor di Hadapan Perubahan Zaman

Oleh Elsa Umbu Tara Saya selalu merasa senang ketika berkunjung ke kampung halaman ibu saya di Desa Merbaun, Pulau Timor. Apalagi ketika saya mengikuti ibadah di satu-satunya gereja yang ada di sana. Gereja itu sengaja dibangun di atas bukit yang tidak terlalu tinggi. Dari situ warga gereja bisa melihat desa… Read more »

Durian Runtuh, Jemaat Jatuh

Oleh Sarpianto Deretan bangku di gereja masih sepi ketika pembawa acara mengucapkan selamat hari minggu kepada jemaat, tanda ibadah telah dimulai. Hal ini berbeda dengan minggu-minggu sebelumnya. Biasanya pengunjung gereja ramai, tapi kali ini yang datang hanya sedikit. Musim durian telah tiba, dan jemaat lebih asyik menunggui durian. “Duit lagi… Read more »

Gereja Tanpa Gembala di Ujung Utara Nusantara

Oleh Hendy Yang Ada tapi seakan tiada. Kalimat itu tepat untuk menggambarkan gembala gereja suku Sangir di Kalama. Kalama adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak jauh di atas ujung utara Pulau Sulawesi.Di sinilah saya bekerja sebagai pengajar sejak bulan Juli 2012. Menurut aturan organisasinya, gereja tersebut memang harus… Read more »

Gereja: Lain Padang, Lain Belalangnya—Lain Pengalamannya (1)

Oleh S.P. Tumanggor “Lain padang, lain belalangnya.” Penggalan peribahasa mashur itu tepat menggambarkan fakta bahwa di negeri-negeri (“padang”) yang berbeda terdapat adat/kebiasaan (“belalang”) yang berbeda juga.1 Dan makna ini tepat pula jika diluaskan melampaui adat/kebiasaan dan diterapkan kepada Gereja, khususnya Gereja Indonesia. Melampaui adat/kebiasaan, “padang-padang” alias negeri-negeri yang berbeda juga… Read more »

Gereja: Lain Padang, Lain Belalangnya—Lain Pengalamannya (2)

Oleh S.P. Tumanggor “Pengajaran dan hidupnya Kristus itu lain dirasa kalau lain negerinya. Ini dibuktikan riwayat Masehi di beberapa benua.”1Ujaran Johanes Leimena di tahun 1928 itu mengungkap pemahaman mendalam yang, sayangnya, langka dipahami orang Kristen Indonesia masa kini: lain padang, lain belalangnya, lain pula pengalamannya. Hebatnya lagi, Leimena melontarkan ujarannya… Read more »