Garca Kalimantan: Gambar Kepercayaan Diri

Oleh Herdiana Situmorang

Mata dunia membelalak ketika menyaksikan gambar cadas (garca) di gua-gua prasejarah yang bertaburan di kepulauan Indonesia. Sekumpulan garca yang terdapat di Pulau Kalimantan diyakini dibuat sekitar 5.000–10.000 tahun yang lalu.1 Ribuan gambar terpampang di dinding dan langit-langit gua bak lukisan di galeri. Semuanya memamerkan kepada dunia kepercayaan diri leluhur orang Nusantara dalam hidup dan berkarya.

Kumpulan garca itu tersebar di Liang Kaung, Kalimantan Barat, dan di Sangkulirang, Kalimantan Timur. Di Gua Liang Kaung didapati gambar-gambar pemburu dan hewan buas.2 Di kawasan Sangkulirang, yang setidaknya memiliki delapan gua bergarca, didapati gambar dominan cap tangan yang dibubuhi motif garis dan titik. Gambar cap tangan di Gua Ham bahkan dinyatakan sebagai yang terbanyak di dunia.3 Selain itu ada juga gambar-gambar penari bertopeng, banteng, tapir, babi, rusa, dan binatang melata.4

Garca Kalimantan menyingkapkan kehidupan sosial dan keyakinan para leluhur kita di masa prasejarah. Gambar pemburu dan hewan buas menceritakan perikehidupan sebagai pemburu. Gambar cap tangan dengan garis dan titik menunjukkan status kelompok, keahlian, dan kedewasaan pemilik tangan. Gambar binatang melata dan penari mewakili pemujaan dan permohonan mereka kepada roh nenek moyang. Terkadang gambar-gambar tersebut dipadukan. Gambar cap tangan, misalnya, dipadukan dengan gambar binatang melata untuk menyatakan kekuatan magis sang pemilik tangan.5

Semua itu mengungkapkan kepercayaan diri mereka dalam mewujudkan hal-hal tiga dimensi ataupun abstrak ke dalam gambar dua dimensi. Melaluinya, mereka berbicara tentang status, keahlian, kedewasaan, dan kekreatifan mereka, baik kepada orang-orang segenerasi maupun kepada generasi selanjutnya. Penuh percaya diri, mereka menggubah gambar-gambar khas dengan mempertimbangkan tempat menggambar (dinding, bahkan langit-langit dan stalaktit gua)6 dan memanfaatkan campuran bahan pewarna sederhana (arang, batu oker, getah pohon, atau lemak binatang) nan awet.7

Kepercayaan diri serupa perlu terus ditunjukkan dalam kegiatan menggambar orang Nusantara masa kini. Salah satunya, yang sudah nyata-nyata mengharumkan nama bangsa, adalah melukis. Lukisan menjadi wahana “pemilik tangan,” yakni pelukis, untuk menceritakan di atas kanvas kehidupan keseharian yang diamati dan dibayangkannya—secara percaya diri. Berbagai aliran lukisan tercipta dari kepercayaan diri para pelukis. Kepercayaan diri itu mengawal keterampilan dan kekreatifan mereka untuk menghasilkan gambar adikarya.

Dunia mengenal Raden Saleh (1811-1880) dan Affandi (1907-1990), dua dari beberapa maestro lukis Indonesia. Keterampilan Raden Saleh melukis secara mendetil dan mirip objek asli membuatnya tersohor di kalangan pejabat Belanda kala itu. Bahkan sepeninggalnya, karya-karyanya tetap digandrungi banyak kalangan di dalam dan luar negeri.8 Affandi dengan gaya melukisnya yang unik dianggap kreatif menciptakan gaya baru dalam aliran lukisan moderen. Karya-karyanya disandingkan dengan karya-karya pelukis seperti Picasso.9

Gambar kepercayaan diri terbukti berfaedah. Baik lukisan masa kini maupun garca prasejarah memenuhi kebutuhan estetika masyarakat. Keduanya mampu mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. Oleh karenanya, lukisan-lukisan indah dari tangan terampil-kreatif pelukis Indonesia masa kini perlu terus dihasilkan dan garca karya leluhur prasejarah harus tetap dilestarikan.

Di beberapa gua, sebagian garca Kalimantan telah ditemukan rusak oleh proses alami dan oleh ulah manusia. Maka kita, bangsa Indonesia, harus serius melindungi sekaligus mempromosikan keberadaan garca Nusantara supaya makin banyak pihak yang turut memperhatikan dan menjaganya. Usaha pemerintah Indonesia memperjuangkan garca Kalimantan di Sangkurilang menjadi warisan dunia harus kita apresiasi dan dukung.10

Garca Kalimantan menyadarkan dunia bahwa Indonesia memiliki peradaban besar di masa silam. Banyak orang dari segala bangsa menaruh perhatian dan ketakjuban terhadap gambar kepercayaan diri leluhur kita itu. Giliran seniman lukis Indonesia masa kini mengabadikan gambar kepercayaan dirinya banyak-banyak di mata dunia. Kita harus mengulang sukses garca nenek moyang di Kalimantan!

.

Herdiana adalah seorang dokter yang tinggal di DKI Jakarta.

.

Catatan

1 “Indonesia Mengubah Cara Pandang Ilmu Arkeologi Dunia” dalam situs National Geographic. <http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/05/indonesia-mengubah-cara-pandang-ilmu-arkeologi-dunia>; Achmad Sopandi Hasan. “Understanding Rock Cave Art of Kalimantan” dalam situs Jabatan Muzium Malaysia. <http://www.jmm.gov.my/files/UNDERSTANDING%20ROCK%20CAVE%20ART%20OF%20KALIMANTAN.pdf>.

2 Achmad Sopandi Hasan, “Understanding Rock Cave Art of Kalimantan.”

3 Nugroho Notosusanto dan Marwati Djoened Poesponeoro. Buku Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008, hal. 200.

4 Nugroho Notosusanto dan Marwati Djoened Poesponeoro, hal. 200; Pindi Setiawan. “Negara Seribu Menara Kars Sangkulirang-Mangkalihat” dalam situs Geomagz. <http://geomagz.geologi.esdm.go.id/negeri-seribu-menara-kars-sangkulirang-mangkalihat/>

5 Binatang melata dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh nenek moyang. Lihat Pindi Setiawan. Negara seribu menara Kars Sangkulirang-Mangkalihat.

6 Pindi Setiawan. “Gambar cadas Indonesia: Media Wirupa Prasejarah” dalam situs Geomagz. <http://geomagz.geologi.esdm.go.id/gambar-cadas-indonesia-media-wirupa-prasejarah/>.

7 “Indonesia Mengubah Cara Pandang Ilmu Arkeologi Dunia,” National Geographic.

8 “Biografi Raden Saleh Sjarif Boestaman Pelukis Indonesia” dalam situs Biografipedia. <http://www.biografipedia.com/2016/01/biografi-raden-saleh-sjarif-boestaman.html>.

9 “Affandi dan Picasso Bersanding Singapura” dalam situs CNN Indonesia. <http://m.cnnindonesia.com/hiburan/20160328070848-241-119945/affandi-dan-picasso-bersanding-singapura/>.

10 Lihat “Cinta Mati Para ‘Pendekarst’” dalam situs Kompas. <http://print.kompas.com/baca/2016/06/18/Cinta-Mati-Para-Pendekarst>.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *