Kawal

Salam di bulan kesembilan 2018, rekan pembaca!

Negara kita sekarang ini pada umumnya ada dalam keadaan damai. Untuk itu kita bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada para pengawal negara—tentara dan polisi—yang telah menjalankan tugasnya dengan baik. Tanpa mereka, negara kita bisa saja mengalami nasib buruk seperti negara-negara lain yang didera peperangan dan pertikaian.

Kemujuran itu mengingatkan kita betapa pentingnya peran pengawal negara dalam menjaga pertahanan, keamanan, dan ketertiban. Dan kita mendapati peran penting ini mengemuka pula dalam lembar-lembar Alkitab. Maka lima peladang Kombi menuliskan ide-ide alkitabiah seputar profesi pengawal negara sebagai suatu bentuk apresiasi.

Herdiana Situmorang mengangkat ide tentang fokus para pengawal negara. Berdasarkan petunjuk Nabi Musa untuk tentara yang hendak berperang, ia mengungkapkan bahwa tentara dan polisi harus disokong sedemikian rupa agar tak terganggu fokusnya dan selalu siap sedia untuk mendahulukan kepentingan negara.

Victor Samuel mengangkat ide tentang sistem hirarki para pengawal negara. Berlandaskan kisah perwira Romawi di Kapernaum yang memohon Yesus menyembuhkan hambanya, ia memaparkan bahwa hirarki menolong tentara dan polisi untuk berdisiplin, kompak, teratur, dan sigap dalam menghadapi saat-saat genting dan menunaikan tugas demi kedamaian.

Samsu Sempena mengangkat ide tentang “sangar” sekaligus saleh pada para pengawal negara. Beralaskan cerita tentang Perwira Kornelius dalam Kisah Para Rasul, ia menunjukkan bagaimana tentara dan polisi “sangar” terhadap segala yang jahat sekaligus saleh di hadapan Allah sehingga masyarakat aman dan bahagia.

S.P. Tumanggor mengangkat ide tentang tindak keras yang menjadi kewenangan para pengawal negara. Berdasarkan riwayat Panglima Yoab dari Kerajaan Israel, ia memaparkan bahwa tentara dan polisi diberi kewenangan bertindak keras kepada pelaku kekerasan sebab gangguan hankam bersifat laten di dunia yang tak sempurna ini.

Ebenhard Marpaung mengangkat ide tentang kecukupan para pengawal negara dalam hal gaji. Berlandaskan kisah para prajurit yang dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan, ia mengungkapkan bahwa kecukupan menunjang tugas tentara/polisi serta menjadi pangkal keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ide-ide alkitabiah seputar profesi pengawal negara secara khusus haruslah menyemangati orang Kristen yang menjadi tentara atau polisi untuk berkarya baik. Bagaimanapun, profesi mereka berharga di mata Allah dan bermanfaat bagi sesama. Bersama rekan-rekan sekerja dari umat agama lain mereka akan mengawal keamanan dan keselamatan negara—dan untuk itu kita selalu mengapresiasi mereka.

Selamat ber-Ubi

 

Komunitas Ubi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *