Author Archives: Victor Sihombing

Olusegun Obasanjo: Saleh Tak Melulu Menang

Oleh Victor Sihombing Ketika Olusegun Obasanjo menjadi presiden Nigeria pada tahun 1999, mungkin sekali banyak orang Kristen di negerinya yang berpikir bahwa Nigeria telah mendapatkan pemimpin yang tepat. Bagaimana tidak? Ia seorang Kristen saleh yang mengalami “lahir baru” saat dipenjarakan pemerintah (1993-1998).1 Maka ia di dalam Kristus “lebih daripada orang-orang… Read more »

Meluas Wawasan, Bertambah Cinta

Oleh Victor Sihombing Tak kenal maka tak sayang, bukan? Meluasnya pengenalan terhadap sesuatu sangat bisa menambahkan rasa sayang atau cinta terhadapnya. Saya mengalami hal itu selama “meladang”—menulis—di Komunitas Ubi (Kombi) sejak tahun 2012. Sesuai dengan semboyannya, “Untuk Tuhan dan untuk bangsa”, Kombi telah membawa saya mewawas berbagai topik tentang kekristenan… Read more »

Sengsara Akibat Brutalnya Salib

Oleh Victor Sihombing   Brutal! Demikianlah hukuman penyengsara Yesus Kristus yang tergambar dalam lukisan “Yesus Dipaku ke Kayu Salib” (Ing.: Jesus Is Nailed to the Cross) karya Bertram (1340-s. 1414), pelukis dan pematung asal Minden, Jerman.1 Kita, orang Kristen masa kini, mungkin tidak selalu meresapi betapa menyakitkannya hukuman yang ditanggung… Read more »

Uni Soviet: Buyar karena Mimpi yang Tak Tergapai

Oleh Victor Sihombing   “Akhir dari Uni Soviet; Negara Soviet, Lahir dari Mimpi, Mati”. Demikian bunyi tajuk berita yang ditulis jurnalis Serge Schemann untuk The New York Times pada tanggal 26 Desember 1991.1 Sehari sebelumnya, negara raksasa Uni Soviet buyar—dan membuat dunia gempar. Negara Soviet, salah satu adikuasa di bumi,… Read more »

Tugas Mulia Tubuh

Oleh Victor Sihombing Jiwa dan roh manusia sudah galib jadi urusan gereja-gereja. Tetapi jarang, atau bahkan tak pernah, tubuh yang dijadikan urusan. “Itu ‘kan urusan dokter, olahragawan, atau mahasiswa biologi,” mungkin begitu pikir kita. Menariknya, kisah agung kekristenan—kisah Natal—menyatakan bahwa Firman Allah mengenakan tubuh dan lahir sebagai manusia. Dengan tubuh,… Read more »

Faelan: Mengabaikan Kehormatan Dunia dan Memberi Eropa Kehormatan

Oleh Victor Sihombing   Setiap tujuh tahun pada bulan September, puluhan ribu turis berduyun-duyun datang ke Fosses, sebuah desa di Belgia. Mereka menyaksikan parade akbar ratusan, atau bahkan ribuan, pejalan kaki berseragam tentara masa lalu. Bunyi genderang dan tembakan menambah kemeriahan suasana. Parade semarak itu diadakan untuk mengenang Faelan (Ing.:… Read more »

Chan Umar: Cinta Maestro Seni Ukir

Oleh Victor Sihombing   Duduk berhadapan dengan sebuah papan, pria berumur itu cekatan memainkan pisau ukir dan penokok kayu. Dengan mahir tangannya mengukir motif-motif khas pada papan. Ketika sudah merasa puas, ia merapikan ukiran tersebut dengan amplas. Lalu cat warna-warni dipoleskannya untuk mempercantik karya yang indah itu. Chan Umar, demikian… Read more »

Bacaan Serius untuk Pendewasaan Umat

Sepi. Kata ini rasanya tepat untuk menggambarkan dunia perbukuan Kristen di Indonesia. Perpustakaan gereja sepi pengunjung. Toko buku Kristen sepi pengunjung (yang hendak membeli buku, bukan aksesoris). Rak-raknya pun tidak diramaikan oleh beragam buku Kristen berbobot karya para penulis Kristen Indonesia sendiri—buku-buku yang merupakan bacaan serius untuk mendewasakan umat Kristen…. Read more »

Naya Wipraya dan Jaya Sedana: Duta Bangsa Terhomat

Waktu itu tahun 2003. Seorang pencari barang rongsokan di London, Inggris, menemukan sesuatu yang mengejutkan di lumpur Sungai Thames: koin-koin kuno dari tembaga dengan lubang berbentuk segi enam di tengahnya. Pada koin-koin itu terdapat tulisan beraksara Arab yang berbunyi “Pangeran Ratu ing Bantan” (“Tuan Raja di Banten”).1 Inilah kenang-kenangan luar… Read more »