Oleh Lasma Panjaitan
Indonesia Timur hari ini merupakan kawasan “tertinggal.Tujuh puluh persen dari 138 kabupaten yang tergolong tertinggal di Indonesia berada di kawasan timur.1 Padahal dahulu kala ada cerita kejayaan yang luar biasa di sana: Kesultanan Ternate. Kisah kesultanan yang berpusat di pulau kecil ini memberi kita banyak pelajaran tentang pencapaian besar orang Nusantara di masa lalu.
Kesultanan Ternate berpusat di Pulau Ternate, salah satu dari sekian banyak pulau di Maluku Utara. Mulai muncul di abad ke-13, Kesultanan Ternate berjaya di abad ke-16 dengan mengandalkan rempah-rempah.Wilayah kekuasaannya sangat luas—mencakup 72 pulau hingga kawasan Pasifik.2
Secara geografis Ternate hanyalah pulau kecil seluas kira-kira 162 km2.3 Namun, “kerayaan” pulau ini tak terbantahkan. Di situ orang Ternate, yang tentunya tidak berjumlah seberapa besar, berhasil membangun pusat perdagangan yang mashur di seluruh Nusantara, bahkan di seluruh dunia. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang ke Ternate untuk berdagang: orang Arab, Turki, Eropa, dll.
Kalau dibandingkan dengan Kesultanan Ternate, jelas wilayah Indonesia hari ini jauh lebih luas dan sumber daya manusianya pun jauh lebih banyak. Jadi Indonesia seharusnya bisa berbuat lebih banyak untuk menggapai “kerayaan” dan kemashuran di masa kini.
Kesultanan Ternate mampu mengelola hasil buminya yang khas. Cengkih dan pala, rempah-rempah unggulan Ternate, harum tersebar via perdagangan ke berbagai penjuru bumi. Hasil perdagangan ini kemudian digunakan untuk membangun negara yang kokoh, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan.
Indonesia harus meneladani pencapaian Ternate. Jika para pendahulu kita di sana telah berhasil mengelola kekayaan rempah-rempahnya dengan baik, tentulah kita hari ini harus berhasil pula mengelola kekayaan alam yang jauh lebih beragam daripada cengkih dan pala. Kita harus menggunakannya untuk kemakmuran semesta rakyat Indonesia: pemerataan pendidikan, penanggulangan kemiskinan, pembangunan sarana dan prasarana, dll.
Kejayaan Kesultanan Ternate semakin mencolok dengan luasnya wilayah kekuasaannya. Wilayah itu mencakup daerah Sulawesi utara dan tengah di sisi barat, daerah selatan Filipina di sisi utara, dan daerah Kepulauan Marshall di sisi timur. Bayangkan, sampai ke Kepulauan Marshall di Pasifik!
Untuk mengatur wilayah yang luas ini tentu dibutuhkan manajemen yang baik. Jika Kesultanan Ternate mampu menerapkan manajemen pemerintahan yang efektif pada zamannya, maka pemerintah Indonesia hari ini, dengan tunjangan segala kecanggihan teknologi, seharusnya mampu pula mengurus baik-baik seluruh wilayah kedaulatannya. Dengan demikian tidak ada lagi daerah yang merasa dianaktirikan atau berkeinginan melepaskan diri dari Indonesia.
Perjuangan mengusir bangsa Portugal dari Tanah Ternate juga menjadi catatan penting. Dengan cara-cara yang tidak baik bangsa asal Eropa itu berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Ternate. Namun, Sultan Baabullah dan rakyatnya berhasil mengenyahkan mereka.
Rakyat Ternate tidak menganggap bangsa Barat lebih hebat. Keberanian mereka tak surut menghadapi gempuran Portugal. Setelah lima tahun bertarung, akhirnya Portugal undur untuk selamanya dari Kepulauan Maluku. Inilah kemenangan pertama orang Nusantara atas orang Eropa.4
Keberanian dan kemenangan itu harus jadi penyemangat orang Indonesia hari ini untuk berteguh hati dalam memegang nasib sendiri dan mempertahankan kemerdekaan hidup. Meski bersahabat dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia tidak seharusnya bergantung (dana, pemikiran, dll.) kepada bangsa asing manapun, tetapi harus berdikari.
Berbagai pencapaian gemilang Kesultanan Ternate adalah bagian dari kejayaan Nusantara di masa lalu. Namun, janganlah kejayaan tersebut hanya kita bingkai sebagai potret indah sejarah. Indonesia hari ini harus mengulang sejarah dengan membuat pencapaian besar pula. Ternate yang kecil bisa, masakan Indonesia Raya tidak?
.
Lasma adalah seorang pegiat Lembaga Bantuan Hukum yang tinggal di Bandung, Jawa Barat.
.
Catatan
1 “70% Daerah Tertinggal Ada di Wilayah Indonesia Bagian Timur” dalam situs detiknews. <http://news.detik.com/read/2011/02/24/211327/1578830/10/70-daerah-tertinggal-ada-di-wilayah-indonesia-bagian-timur?n991101605 >.
2 Lihat “Kesultanan Ternate” dalam situs Wikipedia. <http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Ternate >.
3 “Kota Ternate dalam Angka 2012,” fail yang diunduh dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Pemerintah Kota Ternate. <http://bappeda.kota-ternate.go.id >.
4 Lihat “Kesultanan Ternate” dalam situs Wikipedia.