Oleh Lasma Panjaitan Kalau saya harus mengapresiasi orang Peringgi/Barat, saya akan memuji kelihaian mereka dalam menghasilkan banyak ide dan meyakinkan orang lain untuk mengikutinya. Mereka piawai menggagas dan memasarkan ke seluruh dunia ide-ide mereka tentang berbagai bidang kehidupan: politik, ekonomi, hukum, agama, sains, sosial, sampai kepada lagu dan pakaian. Hari… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan “Aku tidak mau ikut tes CPNS!” kata Jelita setengah berteriak sambil berjalan ke teras belakang. Ibunya terdiam. Ruang makan tiba-tiba menjadi hening. Selama beberapa menit mereka telah berdialog tentang rencana Jelita selepas kuliah. Lalu suasana mendadak berubah jadi tidak nyaman ketika perbedaan pendapat timbul. Sedari tadi Pak… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan Memasuki bulan Desember, suasana ibadah di gereja-gereja mulai bernuansa Natal. Gedung-gedungnya semarak oleh dekorasi dan pernak-pernik Natal. Khotbah-khotbahnya memashurkan kasih Allah yang terungkap dalam kelahiran Yesus. Ya, Natal memang tak dapat dilepaskan dari kasih Allah. Roma 5:8 menyatakan, “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan Di kota asal saya, Bukittinggi, banyak pemuda-pemudi sudah biasa ber-“lu-gue.” Ada juga yang menyebut orang tua dengan “nyokap-bokap” atau menggunakan kosakata lain dari bahasa gaul ala Jakarta. Padahal Bukittingi adalah kota di Sumatera Barat yang letaknya jauh dari Jakarta—dari Pulau Jawa. Tren berbahasa gaul ala Pulau Jawa… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan Padamu neg’ri kami berjanji/Padamu neg’ri kami berbakti/Padamu neg’ri kami mengabdi/Bagimu neg’ri jiwa raga kami.1 Demikianlah lirik utuh lagu “Bagimu Neg’ri,” salah satu lagu nasional ciptaan Kusbini (1910-1991). Tokoh asal Mojokerto ini adalah pemusik keroncong ternama era 1930-1955. Selain “Bagimu Neg’ri,” Kusbini juga menciptakan lagu-lagu nasional “Cinta Tanah… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan Ketika memasak, kita harus lihai meracik bumbu secara pas. Tidak sembarang bumbu bisa kita masukkan, karena kita harus menyesuaikannya dengan masakan yang kita harapkan. Takaran bumbu yang tepat, di samping bahan yang berkualitas, akan mempengaruhi rasa masakan. Menulis juga sering kali mirip dengan meracik bumbu dalam memasak…. Read more »
Oleh Lasma Panjaitan Kematian Yesus Kristus di Bukit Golgota, yang kita peringati sebagai hari Jumat Agung, tidak bisa lepas dari lambang palang (salib). Di kayu palanglah Kristus berkorban demi keselamatan manusia. Menghargai hal itu, banyak bangsa Kristen di dunia menjadikan palang (dengan beragam gubahan wujud) sebagai simbol identitasnya. Salah satunya… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan Jika kita mau bicara soal keorisinalan di zaman mutakhir, maka orang Barat adalah panutan yang baik. Keorisinalan mereka dalam berkarya terpamerkan melalui banyak hal. Satu contoh bagusnya adalah acara televisi. Secara orisinal mereka bisa menggagas beragam genre acara televisi yang menarik: bincang-bincang, kuis, filem kartun, filem seri,… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan Aku membutuhkan damai/Sedikit damai/Jika kita ingin bertahan hidup1 Penggalan lirik di atas bukan berasal dari lagu rohani, tapi dari lagu sekuler yang berjudul Peace in Our Time. Lagu ini dirilis tahun 1989 oleh Gorky Park, grup musik rok asal Rusia, dalam kerja sama dengan beberapa awak Bon… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan “Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. … sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.”1 Kutipan di atas berasal dari pidato yang disampaikan Sukarno sebelum ia membacakan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Kata-kata “sekarang tibalah saatnya”… Read more »