Salam di bulan kedua belas 2018, rekan pembaca! Natal tak bisa kita lepaskan dari perbuatan baik. Karena Allah hendak berbuat baik kepada manusia dan dunia, maka Firman-Nya menjadi manusia—dalam sosok Yesus Kristus—dan hadir di dunia. Dalam seluruh pelayanan-Nya, Yesus “berjalan berkeliling sambil berbuat baik” (Kis. 10:38). Ia lahir, bergiat, mati,… Read more »
Oleh Herdiana Situmorang Banyak orang Kristen berpikiran bahwa kasih yang besar seharusnya mencirikan orang Kristen yang sejati. Pikiran itu tepat, sebab kasih memang sangat ditonjolkan Alkitab. Namun, orang Kristen sejati pun seharusnya dicirikan oleh karya yang besar, yaitu karya semaksimal mungkin di bidang gelutan/panggilannya dengan talenta yang dimilikinya. Besar kasih… Read more »
Oleh Victor Samuel Hubungan yang retak dengan sesama membuat hidup sulit dinikmati karena diganggu oleh ketakutan, kebencian, kekesalan, dll. Pada umumnya kita akan merasa susah jika harus berhadapan dengan orang yang berseteru dengan kita. Hanya jika perdamaian terjadi, jika hubungan kembali dipulihkan, barulah kita merasa lega dan leluasa menjalani hidup…. Read more »
Oleh S.P. Tumanggor “Kita berbuat baik bukan supaya selamat tetapi karena sudah selamat”. Setiap orang Kristen yang menekuni ajaran Alkitab tentunya tidak asing lagi dengan moto itu.1 Didasarkan atas tulisan Rasul Paulus (sebagaimana akan kita lihat di bawah), moto itu menunjukkan hubungan antara perbuatan baik dan keselamatan dalam kekristenan…. Read more »
Salam sejahtera di bulan dua belas 2016, Sidang Pembaca! Sebagai hari raya dari salah satu agama besar di dunia, Natal diperingati umat Kristen dengan meriah di berbagai belahan bumi setiap kali bulan Desember tiba. Kita pun, umat Kristen Indonesia, tak ketinggalan kemeriahan. Bahkan kita (ternyata) memiliki sejumlah tradisi khas di… Read more »
Oleh Herdiana Situmorang Natal—hari raya kelahiran Yesus Kristus—diperingati orang Papua dengan cara unik. Setelah mengikuti ibadah Natal di gereja, mereka biasa mengadakan pesta bakar batu, yakni kenduri raya memasak daging babi dan sayur mayur di atas batu. Setelah makanan matang, mereka duduk berkeliling untuk menyantapnya bersama-sama dalam suasana penuh sukacita… Read more »
Oleh Aronia Lola Masyarakat Batak di Sumatera Utara mempunyai suatu tradisi khas dalam merayakan Natal. Kira-kira sepuluh atau sebelas bulan sebelum Natal, mereka membentuk kelompok-kelompok dan mengumpulkan uang secara mencicil untuk membeli binatang berkaki empat—kerbau, sapi, atau babi. Di masa Natal, binatang tadi akan disembelih dan dagingnya dibagi merata di… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Bulan Desember di Pulau Flores adalah bulan meriam bambu.1 Sudah menjadi tradisi warga Flores bahwa Natal, hari kelahiran Yesus Kristus, dirayakan pada bulan ujung tahun itu secara gegap gempita dengan meledakkan minyak di tabung bambu sepanjang tiga atau empat ruas dan bergaris tengah sekitar 10 cm.2 Maka… Read more »
Oleh Christina Hutabarat dan Bill Hayden Natal adalah saat yang amat berkesan bagi umat Kristen karena merayakan kelahiran Juruselamat dunia. Perayaan meriah berlangsung di seluruh dunia dengan banyak cara, tergantung daerah dan budayanya. Di Pulau Jawa, orang Jawa Kristen bernatal dengan mementaskan wayang kulit di gereja-gereja.1 Iringan musik gamelan dan… Read more »
Oleh Rina Saragih Ketika bulan Desember tiba, nuansa Natal pun mulai terasa di beberapa desa Bali yang kebanyakan warganya menganut agama Kristen.1 Umat Kristen setempat mulai menderetkan penjor di sepanjang jalan.2 Tiang bambu berhias janur, hasil bumi, dan kain putih itu adalah warisan budaya yang selalu digunakan sebagai salah satu… Read more »