PA dan Pembumian Alkitab

Oleh Febroni Purba dan Daniel Siahaan

Mahasiswa Kristen, khususnya yang dibina dalam lembaga pemuridan Kristen atau Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), tentu sudah akrab dengan Pendalaman Alkitab (PA). PA sangat bermanfaat untuk membimbing mahasiswa mengenal Tuhan dan mengetahui Alkitab sebagai panduan hidupnya. Sayangnya, penerapan PA masih cenderung berkisar pada kegiatan rohani seperti saat teduh, hidup kudus, berdoa, berpuasa, dsb. Semua itu baik, tapi hidup mahasiswa Kristen adalah lebih dari itu.

Penerapan PA belum mencakup kegiatan lain yang sebetulnya hakiki bagi mahasiwa, misalnya: turut serta dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), debat ilmiah, lomba karya ilmiah, pemberdayaan masyarakat, atau lainnya. Dengan demikian, PA mahasiswa secara umum belum “membumikan” Alkitab pada kemahasiswaan itu sendiri, yakni belum menjadikan Alkitab relevan bagi hidup kemahasiswaan.

PA yang demikian tentu tidak banyak menolong mahasiswa memahami dan menghayati panggilan kesarjanaannya. Sebagai calon sarjana, mahasiswa memiliki potensi khas untuk menjadi garam dan terang di sektor-sektor yang luas dan penting. Potensi ini seharusnya ditunjang dan dikembangkan oleh PA yang membumi.

PA bisa tidak membumi ketika ide-ide Alkitab tidak didalami secara utuh. Sering kali kegiatan PA mencenderungkan mahasiswa kepada hal-hal rohani dan vertikal melulu tanpa membukakan ide-ide Alkitab tentang hal-hal sekuler dan horizontal. Tak jarang pula pelayanan mahasiswa, lewat kegiatan PA, malah menekankan bahwa usaha penginjilan/pemuridanlah yang penting bagi mahasiswa—seakan-akan tugas orang Kristen hanya itu saja. Dengan demikian, mahasiswa Kristen dijadikan terlalu Kristen tetapi kurang mahasiswa.

Terlalu Kristen membuat mahasiswa yang aktif ber-PA jadi cenderung menekuni hal-hal rohani belaka. Ketika lulus sebagai sarjana dan harus berhadapan dengan kenyataan keras di bidang pekerjaan sekuler, ia bisa gelagapan, kewalahan, bahkan berpikir untuk menarik diri saja. Tidak/kurang dibekali wawasan alkitabiah yang relevan dengan bidang gelutannya akan membuat sarjana Kristen gagal berdampak di dunia sekuler.

Hal ini menggemaskan, mengingat Alkitab sebenarnya memuat pula ide-ide mengenai bidang sosial, budaya, politik, hukum, lingkungan, pertanian, dll. Ambil contoh cerita swasembada pangan Mesir di bawah kepemimpinan Yusuf (Kej. 41:46-49). Yusuf membuat kebijakan yang mengharuskan orang Mesir menimbun bahan makanan sehingga negeri Mesir terhindar dari bencana kelaparan besar. Bukan hanya orang Mesir, orang dari negeri-negeri lain—termasuk Israel dan keluarganya—terhidupi pula oleh pengaturan cerdas Yusuf (Kej. 41:53-57; 42:1-3).

Kenyataan bahwa cerita tersebut tertulis dalam Alkitab seharusnya dikenali mahasiswa Kristen sebagai wawasan alkitabiah tentang pentingnya berperan dan berkarya di bidang sekuler seperti bidang pangan, sosial, pemerintahan—sama seperti Yusuf. PA yang membumilah yang dapat menolong mahasiswa Kristen mengenalinya.

Maka penting sekali model PA mahasiswa dibentuk dengan mengacu kepada pembumian Alkitab. Pembimbing PA harus pintar menyeimbangkan porsi bahasan kerohanian dengan bahasan yang menyentuh realitas kemahasiswaan. Bahan PA mahasiswa harus menghubungkan dasar-dasar iman Kristen dengan keunikan panggilan sebagai mahasiswa/sarjana. Peserta PA harus diarahkan untuk menerapkan nilai-nilai dan ide-ide kristiani yang didapat dari PA kepada kiprah kemahasiswaan di/dalam BEM, UKM, debat ilmiah, lomba karya ilmiah, pemberdayaan masyarakat, atau lainnya.

Ketika PA mahasiswa memang membumi dalam konteks kemahasiswaan, kita akan melihat kemunculan sarjana-sarjana hukum Kristen yang cemerlang dan berjuang keras demi keadilan, sarjana-sarjana pertanian Kristen yang cakap dan mewujudkan swasembada pangan, sarjana-sarjana teknik Kristen yang brilian dan menguasai teknologi bagi kemajuan bangsa, dsb. Sarjana-sarjana yang demikian selalu dibutuhkan oleh negeri kita, bahkan oleh dunia.

Untuk itu pembumian Alkitab tak dapat tidak diusahakan oleh setiap lembaga pemuridan Kristen dan setiap PMK. Inilah persembahan nyata yang bisa diberikan umat Kristen kepada dunia kemahasiswaan.

.

Febroni adalah seorang jurnalis yang tinggal di DKI Jakarta.

.

One thought on “PA dan Pembumian Alkitab

  1. Pingback: PA dan Mahasiswa | Komunitas Ubi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *