Salam sejahtera di bulan sepuluh 2016, Sidang Pembaca! Sejak diikrarkan sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda 1928, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa kebangsaan kita selama hampir sembilan dasawarsa. Kedudukannya sebagai bahasa nasional teguh hingga saat ini (walau bukan tanpa gangguan dan tantangan), dan bahasa Indonesia tetap selaras dengan bahasa-bahasa asli… Read more »
Oleh Hotgantina Sinaga Meski sama-sama tinggal di Britania Raya, orang Wels (Ing.: Wales) memiliki budaya dan bahasa tersendiri yang berbeda dengan orang Inggris. Hubungan mereka pun, khususnya di masa lalu, diwarnai ketegangan karena sejak abad ke-13 negeri Wels ditaklukkan oleh dan dijadikan bagian dari Kerajaan Inggris.1 Pada abad ke-19, orang… Read more »
Oleh Efraim Sitinjak “Aku mengambil sumpah ini demi persaudaraan di antara orang Turki dan orang Kurdi.” 1 Pada tahun 1991 seisi gedung parlemen Turki menjadi ricuh lantaran perkataan Leyla Zana itu. Pasalnya Leyla, wanita pertama dari suku Kurdi yang masuk parlemen Turki, mengucapkannya di akhir pengambilan sumpahnya sebagai anggota parlemen—dan… Read more »
Oleh Lasma Panjaitan Di kota asal saya, Bukittinggi, banyak pemuda-pemudi sudah biasa ber-“lu-gue.” Ada juga yang menyebut orang tua dengan “nyokap-bokap” atau menggunakan kosakata lain dari bahasa gaul ala Jakarta. Padahal Bukittingi adalah kota di Sumatera Barat yang letaknya jauh dari Jakarta—dari Pulau Jawa. Tren berbahasa gaul ala Pulau Jawa… Read more »