Oleh Samsu Sempena Tentara atau polisi tampaknya memang perlu memiliki aura “sangar”, yakni menimbulkan rasa takut. Tujuannya bukan supaya rakyat pada umumnya takut kepada para pengawal negara itu melainkan supaya penjahat dan pengacau keamanan takut berbuat onar. Gemblengan keras di masa pembinaan turut membentuk aura “sangar” yang mendukung tugas… Read more »
Oleh Samsu Sempena Indonesia memiliki perairan indah dan luas yang menyusun dua pertiga wilayahnya. Begitu istimewanya perairan bagi Indonesia sampai-sampai kita, orang Indonesia, menyebut negeri kita “tanah air”—air disebutkan secara khusus. Maka sungguh tepatlah jika beberapa upacara bendera unik dalam rangka HUT RI diadakan di kedalaman laut. Di sana, di… Read more »
Oleh Samsu Sempena Sejak terlibat dalam Komunitas Ubi (Kombi) di tahun 2012, saya telah mempelajari dan menuliskan banyak topik dalam bingkai keindonesiaan dan kekristenan. Sejak saat itu Kombi telah menjadi wadah pendewasaan pikiran bagi saya karena kegiatan penulisannya yang kaya wawasan. Saya mendapati bahwa semakin sering dan mahir kita mewawas—meneliti,… Read more »
Oleh Samsu Sempena Pandanglah Yesus Kristus terduduk berbalut jubah merah tua sambil memegang sebatang buluh. Dua orang pria berdiri di dekatnya, masing-masing memegang buluh juga yang mereka gunakan untuk menekankan mahkota anyaman duri pada kepala-Nya. Begitu kuat tekanan itu sehingga leher-Nya tertekuk nyaris horizontal. Darah pun mulai mengucur di… Read more »
Oleh Samsu Sempena Kerajaan (atau Kekaisaran) Romawi, yang pernah berkuasa selama setengah milenium, bermula pada abad VIII SM di suatu perkampungan kecil saja di pantai barat Semenanjung Italia. Romawi mulai menjadi kerajaan di abad V SM dan berkembang menjadi kekaisaran terkuat di dunia dari abad I SM sampai abad… Read more »
Oleh Samsu Sempena Sejak kecil, saya tergolong katak dalam tempurung karena cenderung “terkurung” saja di Pulau Jawa, di kota tempat tinggal saya, alias jarang bepergian ke luarnya. Setelah bekerja dan mandiri, saya mulai menjelajahi tanah air Indonesia yang kabarnya indah permai. Saya ingin berkarya bagi Indonesia, jadi saya pikir saya… Read more »
Oleh Samsu Sempena Coppong Daeng Rannu, atau lebih dikenal dengan panggilan Mak Coppong, adalah penari pakarena yang piawai. Lahir tahun 1920 di Gowa, Sulawesi Selatan, hatinya tergugah saat diminta ibunya belajar menari sebagai penerus tradisi keluarga. Pada usia sepuluh tahun, Coppong kecil menari untuk pertama kalinya di Balla Lompoa,… Read more »
Oleh Samsu Sempena dan Hotgantina Sinaga “Allah Yang Mahakuasa telah menetapkan dua sasaran besar di hadapan saya, penggencetan perdagangan budak dan pembaharuan tata krama.”1 Perkataan yang mengungkapkan kepedulian sosial sekaligus kerelijiusan itu diucapkan oleh William Wilberforce, politisi Inggris kelahiran Hull, Yorkshire, tahun 1759. Sampai akhir hayatnya, negarawan saleh itu memang… Read more »
Oleh Samsu Sempena Sejak abad pertengahan, bangsa-bangsa Eropa biasa memperingati Paskah, hari kebangkitan Yesus Kristus, dengan mengadakan pertandingan adu telur.1 Dua pemain akan membenturkan telur rebus mereka dan cangkang telur yang lebih sedikit retak akan menentukan siapa pemenang pertandingan.2 Di Yunani tradisi itu dikenal dengan nama tsougrisma (harfiah: berbenturan). Tradisi… Read more »
Oleh Samsu Sempena Saya senang berwisata dalam negeri di Indonesia. Selain alamnya indah, budayanya yang beraneka ragam sangatlah mengagumkan. Ketika berwisata, saya cenderung memilih tempat wisata karena keunikannya alih-alih karena keterkenalannya. Memang tempat wisata terkenal umumnya memiliki keunikan, namun lebih banyak lagi tempat wisata unik yang belum terkenal. Salah satunya,… Read more »