Oleh Yulius Tandyanto Ripalélé si rampé-rampé, ripaléttéq si pau-paué. Nanawoi ni taung poléna Sawérigading ri Tompoqtikkâ,1 ~ I La Galigo, Episode “Ritumpanna Wélenrénngé”2 Itulah nukilan bait pertama syair I La Galigo episode “Penebangan Pohon Wélenréng” (Ritumpanna… Read more »
Oleh Yulius Tandyanto Barangkali kebebasan beragama adalah sebuah ilusi. Ah, Anda tak perlu lekas-lekas mengernyitkan dahi dan buru-buru mengajukan protes. Tapi izinkanlah saya mengajak Anda melanglang buana menjelajahi ilusi ini. Bayangkan suatu kondisi di mana hak asasi manusia dijunjung tinggi, termasuk kebebasan beragama dan menyatakan iman. Siapa pun dapat membuat… Read more »
Oleh Yulius Tandyanto Ada pengalaman yang menarik di bulan Desember 2011. Menjelang hari Natal kala itu, ponsel saya sering bergetar dengan selang waktu yang tak terlalu lama. Itu berarti ada beberapa pesan singkat (SMS) yang masuk ke ponsel saya dengan selisih waktu yang berdekatan. Isinya adalah ucapan-ucapan yang berkaitan dengan… Read more »
Oleh Yulius Tandyanto Seni yaitu gerakan sukma – J.E. Tatengkeng Suatu kali saya menyambangi pameran seni bersama seorang teman. Berulang kali kami terpaku memandang karya-karya seni yang ada di sana. Uniknya, lekat perhatian kami bukan karena daya pukau karya-karya itu, tapi karena berusaha keras memahami makna dan keindahannya.
Oleh Yulius Tandyanto Kadang-kadang orang yang menulis kisah komunitasnya sendiri itu pongah. Mereka hanya suka mematrikan gagasan ideal dan keberhasilannya dalam prasasti dokumen agar komunitasnya bercitra baik. Di sisi lain, masa-masa gamang dan penilaian kritis akan komunitas yang bersangkutan sering kali luput dari pencatatan. Keengganan mereka untuk mencatatnya justru menafikan… Read more »
Oleh Yulius Tandyanto Pada suatu masa, di kalangan injili sudah nyaris tak diragukan lagi bahwa semua yang ingin menjadi orang Kristen kelas satu harus menjadi misionaris ke luar negeri, pendeta/istri pendeta, personil medis (dokter atau perawat), atau pengajar di sekolah. Semua profesi lain, betapapun sahihnya, dianggap kelas dua kalau dibandingkan… Read more »
Oleh Yulius Tandyanto Dalam suatu acara diskusi yang diselenggarakan oleh salah satu lembaga pelayanan Kristen bulan Oktober 2011, saya mengamati ada perdebatan yang baik sekaligus memilukan mengenai kesalehan orang Kristen saat ini. Narasumber A menyatakan bahwa ada kecenderungan kaum cendekia Kristen saat ini mendalami agamanya hingga overdosis. Di kesempatan yang berbeda,… Read more »
Oleh Yulius Tandyanto Semua orang ingin hidup bahagia. Dan kebanyakan orang beranggapan bahwa untuk mencapai kebahagiaan mereka harus meningkatkan kekayaan, pendapatan, serta harta benda. Anggapan itu tidaklah keliru, malahan kita dapat melihat hubungan positif antara kekayaan dan cita-cita yang bisa diraihkannya: orang kaya umumnya memiliki pendidikan yang lebih baik, kesehatan yang… Read more »
Oleh Yulius Tandyanto Pasca Sumpah Pemuda 1928, barangkali ada dua hal besar yang mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia (Melayu) sebagai bahasa pergaulan: pers Indonesia dan Dardanella. Uniknya, Dardanella bukanlah sebuah penerbitan, melainkan kelompok sandiwara yang menggunakan bahasa Melayu Pasar—bahasa yang digunakan masyarakat kebanyakan kala itu—dalam tiap pertunjukannya. Kiprah Dardanella lekat dengan sang… Read more »
Oleh Yulius Tandyanto Semua orang Kristen tentu setuju bahwa mengenal Allah merupakan hal yang penting. Menurut Rasul Yohanes, mengenal Allah berkaitan dengan hidup yang kekal (lihat Yohanes 17:3). Tak heran kita berupaya mengenal Allah sedalam-dalamnya karena hal ini berkaitan dengan cara kita menyikapi kehidupan kini dan kelak. Umumnya kita mengenal Sang… Read more »