Oleh Lasma Panjaitan
Padamu neg’ri kami berjanji/Padamu neg’ri kami berbakti/Padamu neg’ri kami mengabdi/Bagimu neg’ri jiwa raga kami.1
Demikianlah lirik utuh lagu “Bagimu Neg’ri,” salah satu lagu nasional ciptaan Kusbini (1910-1991). Tokoh asal Mojokerto ini adalah pemusik keroncong ternama era 1930-1955. Selain “Bagimu Neg’ri,” Kusbini juga menciptakan lagu-lagu nasional “Cinta Tanah Air,” “Merdeka,” “Pembangunan,” dan “Salam Merdeka.”2
Berlatar pembuatan pada masa kemerdekaan, “Bagimu Neg’ri” begitu kental dengan rasa cinta tanah air. Pesan kuatnya masih selalu mengena pada kondisi Indonesia masa sekarang. Rasa cinta tanah air bukan saja diperlukan di masa awal pembentukan Indonesia, tetapi harus kita pelihara sampai seterusnya. Itulah yang dibutuhkan untuk mempertahankan negeri “untaian zamrud khatulistiwa” ini.
Kusbini mengungkapan rasa cinta tanah air dalam lagu yang pendek saja. Meski hanya terdiri dari satu bait dan empat baris, “Bagimu Ne’gri” berhasil menggugah pembuktian cinta kita kepada tanah air Indonesia melalui pembaktian jiwa dan raga.
Jiwa dan raga merujuk kepada ketotalan diri dan kemauan berkorban. Ketika “Bagimu Ne’gri” digubah, rakyat Indonesia sedang berjuang dan berperang untuk meraih kemerdekaan. Maka rasa cinta kepada negeri dibuktikan dengan dibaktikannya raga (tubuh) untuk turut berperang dengan jiwa (nyawa) sebagai taruhannya.
Namun, di masa kini, jiwa bisa juga kita maknai merujuk kepada hati dan perasaan yang mencintai tanah air. Untuk mengungkapkan isi hati dan perasaan, orang biasa mengucap janji komitmen bagi pihak yang dikasihinya. Ini berlaku pula di tingkat bangsa.
Banyak profesi di negeri kita diteguhkan dengan mengucap sumpah (janji) jabatan. Contohnya adalah profesi-profesi pelayanan publik seperti dokter, perawat, hakim, pengacara, jaksa dan profesi-profesi pemerintahan seperti presiden, menteri, anggota DPR, pegawai negeri sipil. Pengucapan sumpah (janji) jabatan seharusnya menandakan bahwa jiwa telah diberikan dalam cinta kepada tanah air.
Jika setiap pengucap sumpah (janji) jabatan betul-betul mengamalkan sumpahnya, sungguh berbahagialah tanah air! Negeri tidak akan kekurangan jiwa-jiwa yang mau setia kepadanya dan tidak akan kesulitan mencari jiwa-jiwa yang mau mengabdi dengan sungguh-sungguh. Negeri juga tidak akan kesusahan, karena banyak jiwa mau mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
Dan rasa cinta di jiwalah yang merambat kepada raga. Mencintai tanah air dengan raga berarti harus ada aksi nyata. Setiap janji kepada negeri harus dipenuhi dan ditepati secara jasmani: dokter giat menangani pasien sebaik-baiknya, hakim cakap mengadili orang seadil-adilnya, pejabat negara sigap menetapkan keputusan yang mementingkan hajat hidup orang banyak, dll. Begitulah raga berbakti dan mengabdi kepada negeri.
Memang dalam kenyataannya belum semua anak negeri memahami ide besar di balik lagu “Bagimu Neg’ri.” Alih-alih memberikan jiwa dan raga kepada tanah air, mereka malah mengerjakan hal-hal yang memburukkan kondisi bangsa. Ada yang berjanji berbakti, tapi hanya di mulut saja. Ada yang berkata mau mengabdi, tapi tidak juga melakukan apa-apa. Ada yang berikrar hidup dan mati untuk negara, tapi masih mencari keuntungan sendiri.
Dengan beranjaknya usia negeri Indonesia ke angka 70, biarlah rasa cinta kita semakin matang dan nyata. Biarlah rasa cinta itu menguat di jiwa dan meluap ke raga, mengalahkan setiap keegoisan. Betapa indahnya negeri jika dipenuhi orang-orang yang rela membaktikan jiwa dan raga untuknya.
Itulah yang sanggup membawa Indonesia kita tercinta kepada kejayaan. Maka seiring bertambah usianya, biarlah rasa cinta kita kepadanya pun semakin bertambah. Dan biarlah kita bangkit serempak dari Sabang sampai Merauke untuk memadukan isi hati dalam satu lantunan khidmat, “Bagimu neg’ri jiwa raga kami.”
.
Lasma adalah seorang pegiat Lembaga Bantuan Hukum yang tinggal di Bandung, Jawa Barat.
.
Catatan
1 Kusbini. Padamu Negeri. Lirik dapat dilihat, antara lain, dalam situs Lirik Lagu Indonesia. <https://liriklaguindonesia.net/kusbini-padamu-negeri.htm>.
2 “Pencipta Lagu Bagimu Negeri” dalam situs Tokoh Indonesia. <http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285ensiklopedi/1513penciptalagubagimunegeri>.