Oleh S.P. Tumanggor Dari dunia maritim, yang sangat diakrabi orang Nusantara masa silam, kita memperoleh kata-kata mutiara “sekali layar terkembang, pantang surut kembali.” Kata-kata itu mencerminkan jiwa petualang-pemberani orang Nusantara yang bertekad melapangkan pengalaman dengan mengarungi lautan dan berpantang pulang kampung sebelum menggapai sukses. Sebagian orang Nusantara bahkan berlayar, sukses… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor “Kuku jurig!” seru teman-teman saya semasa kecil di Kuningan, Jawa Barat, ketika kami melihat beberapa titik cahaya melayang dan berkelap-kelip di udara senja. Kuku jurig adalah istilah bahasa Sunda yang berarti “kuku hantu.” Julukan bernada seram dan gaib ini diberikan kepada sumber cahaya kelap-kelip yang memang ajaib… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor “‘Pentingnya Dialog Antara Rohaniwan dan Jemaat.’ Bagus juga topik yang kalian angkat ini. Kreatif, menurut saya idenya kreatif dan unik.” Gelagah tertawa kecil mendengar apresiasi Pak Belantik, rohaniwan paruh baya yang duduk di hadapannya. Ia telah meminta waktu kepada sang rohaniwan untuk bercakap-cakap tentang topik itu guna… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor “Setiap tahun Layanan Pos menerima banyak ide dari komunitas pos tentang cara-cara kami dapat meningkatkan produk dan layanan kami. Layanan INNOVATIONS@USPS kami mencakup pengumpulan dan peninjauan ide-ide Anda di area-area yang paling menarik minat kami.”1 Kata-kata itu meleret di halaman “Innovations” (inovasi-inovasi) dalam situs United States Postal… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Natal bukan melulu tentang kasih, walau kita, orang Kristen, mungkin menginginkannya demikian. Firman Allah menjelma dan lahir di dunia bukan melulu karena kasih, walau itulah yang dominan dikumandangkan lewat berbagai khotbah dan kidung Natal. Jika kita menjadikan Natal melulu tentang kasih, kita menyampaikan pesan yang keliru kepada… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Salah satu ayat Alkitab yang mungkin amat dihindari untuk dikhotbahkan di gereja-gereja adalah 1 Korintus 3:4. Ditulis untuk Gereja Korintus pada pertengahan abad pertama Masehi, ayat itu menggeledekkan teguran Rasul Paulus kepada jemaat Korintus yang terpecah dalam golongan-golongan: “Jika yang seorang berkata: ‘Aku dari golongan Paulus,’ dan… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor “Bisa dikatakan Sejarah Nasional Indonesia lebih banyak tentang sejarah di Pulau Jawa atau Jawa-sentris. Sedangkan buku sejarah yang baru lebih variatif. Seluruh peristiwa sejarah baik di Jawa maupun luar Jawa dijelaskan dengan lebih dalam.”1 Kata-kata itu dilontarkan pada tahun 2006 oleh Taufik Abdullah, sejarawan Indonesia, tatkala ia… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Sejak menekuni ranah penulisan di paruh pertama tahun 2000-an, saya berkesempatan mengajar kelas-kelas penulisan di berbagai daerah di Indonesia. Para peserta kelas-kelas itu adalah mahasiswa dan alumnus perguruan tinggi dari bermacam jurusan (termasuk guru dan dosen), dan jenis tulisan yang saya latihkan adalah tulisan opini. Setiap kelas… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Tanah tumpah darahku yang suci mulia/Indah dan permai bagaikan intan permata/Tanah airku, tanah pusaka ibuku/S’lama hidupku aku setia padamu1 “Tanah Tumpah Darahku,” lagu kebangsaan kita yang bait pertamanya terpampang di atas, tergolong unik lantaran diciptakan oleh dua orang. Iramanya yang syahdu digubah oleh Cornel Simanjuntak (1921-1946), komponis… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Satu sabda Alkitab yang amat sangat relevan bagi kemahasiswaan ialah Amsal 1:7a: “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan.” Sabda ini menggambarkan bagaimana ketakwaan dan kesalehan seharusnya menjadi titik pangkal penguasaan dan kecintaan akan ilmu. Dengan kata lain, orang yang relijius seharusnya juga bijaksana dan berwawasan luas. Terlebih… Read more »