Salam sejahtera di bulan sembilan 2014, Sidang Pembaca! Dunia menabalkan tanggal 8 September sebagai Hari Melek Aksara Internasional (Inggris: International Literacy Day). Di Indonesia, tanggal yang sama diperingati dengan nama Hari Aksara Internasional. Pada hari itu lazim diobrolkan isu-isu seputar pembanterasan buta huruf (sedunia dan se-Indonesia). Celik huruf alias melek… Read more »
Oleh Hendy Yang Suku Batak di Sumatera Utara adalah satu dari beberapa suku Nusantara yang memiliki aksara sendiri. Aksara Batak, atau biasa disebut juga “Surat Batak,” masuk rumpun aksara Brahmik, yang berasal dari India.1 Secara umum, orang Batak di masa lalu hanya menggunakan aksara Batak untuk menuliskan tiga hal: ilmu… Read more »
Oleh Stefani Krista “Koleksi ini sangat berharga. Tetapi kelemahannya, penerjemah sangat minim. Pak Sarwit juga membawa naskah itu ke daerah asalnya dan mencari orangtua yang masih bisa mengerti aksara Kaganga.”1 Perkataan itu diutarakan Ahadin, kepala Museum Negeri Bengkulu, di pertengahan tahun 2011. Ia mengungkapkan keprihatinannya bahwa dari 126 naskah kuna… Read more »
Oleh Daniel Siahaan Orang Sunda secara kreatif memodifikasi aksara Pallawa menjadi aksara milik mereka sendiri, yaitu apa yang biasa disebut “aksara Sunda Kuna.” Mereka membuat modifikasi huruf yang lebih menyerupai bentuk persegi bersiku-siku runcing dengan sebagian bercampur bentuk bundar.1 Aksara Sunda Kuna digunakan pada abad ke-14 sampai ke-18, lalu sempat… Read more »
Oleh Samsu Sempena Hana caraka (Terdapat utusan); Data sawala (Berbeda pendapat); Padha jayanya (Sama kuat/hebatnya); Maga bathanga (Inilah mayatnya). Setiap suku kata dalam keempat baris puisi di atas sebenarnya adalah 20 abjad pertama dari aksara Jawa. Menurut legenda, Aji Saka, raja yang membawa peradaban ke Tanah Jawa, menggubah puisi itu… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor Urupu sulapa eppa atau hurupu sulapak appak—“huruf segi empat”—demikianlah orang Bugis dan orang Makassar menjuluki aksara yang biasa mereka gunakan di masa silam.1 Lazim dipandang sebagai turunan aksara Pallawa dari keluarga aksara Brahmik (asal India), aksara Bugis-Makassar dulu sering dituliskan pada daun lontar hingga dinamai pula “aksara… Read more »
Oleh Viona Wijaya Aksara Minahasa? Sepertinya tidak banyak orang Indonesia yang pernah mendengar atau mengetahuinya. Menyedihkan memang. Sementara seruan untuk melestarikan aksara-aksara Nusantara gencar dikumandangkan di mana-mana, aksara pusaka suku Minahasa ini malah sudah tidak ada lagi penggunanya. Aksara Minahasa, atau biasa juga disebut “aksara Malesung,” sebetulnya menyimpan segudang keunikan… Read more »
Oleh Efraim Sitinjak Bagi banyak orang Indonesia, bahkan orang Indonesia dari suku Dayak Iban, aksara Dayak Iban mungkin kedengaran asing sekali. Namun, aksara yang lahir di wilayah Iban bagian Malaysia ini memang ada di dunia—dan amat patut diapresiasi. Orang Dayak Iban, menurut legenda, dahulu kala telah memiliki aksara. Alkisah Renggi,… Read more »