Tag Archives: Indonesia

Terpelajar dan Mampu Menulis

Oleh S.P. Tumanggor Sejak menekuni ranah penulisan di paruh pertama tahun 2000-an, saya berkesempatan mengajar kelas-kelas penulisan di berbagai daerah di Indonesia. Para peserta kelas-kelas itu adalah mahasiswa dan alumnus perguruan tinggi dari bermacam jurusan (termasuk guru dan dosen), dan jenis tulisan yang saya latihkan adalah tulisan opini. Setiap kelas… Read more »

PKn, si Ujung Tombak Nasionalisme

Oleh Viona Wijaya “Membosankan.” “Tidak penting.” “Tidak menarik.” Begitu jawab murid-murid ketika saya meminta kesan mereka yang sejujur-jujurnya terhadap pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang mereka terima selama ini. Saya hanya bisa mengulum senyum mendengarnya. Pasalnya, kesan yang sama juga terpatri di benak saya kala mengingat pelajaran PKn di masa sekolah…. Read more »

Berkat Karunia, Patut Disyukuri

Oleh Bunga Siagian Betapa kita tidak bersyukur/Bertanah air kaya dan subur/Lautnya luas, gunungnya megah/Menghijau padang, bukit, dan lembah/Itu semua berkat karunia/Allah yang agung mahakuasa1 Lagu dengan nada pentatonik yang digubah oleh Subronto Kusumo Atmodjo (1929-1982) itu acap berkumandang dalam ibadah mingguan atau persekutuan umat Kristen di Indonesia. Memadukan kecintaannya kepada… Read more »

Kelola Tanah Air Sepanjang Umur

Oleh Daniel Siahaan Indonesia, Indonesia/Tanahku subur/Tanah subur/Ya subur Kami cinta kau/Kami cinta kau sepanjang umur/Ya umur Utara-selatan, utara-selatan/Timur dan barat/Timur-barat/Ya timur Rukun dan damai/Rukun dan damai, aman dan makmur/Ya makmur Lirik indah nan sederhana itu digubah oleh Mohammad Syafei (1896-1966), pegiat pendidikan Indonesia yang namanya mashur sebagai pendiri sekolah INS… Read more »

Pusaka Raya nan Harum

Oleh Robin Padilla Di mana sawah luas menghijau/Di mana bukit biru menghimbau/Itu tanahku, tumpah darahku/Tanah pusaka yang kaya raya/Harum namanya, Indonesia1 Indah terdengar lirik lagu “Indonesia Tumpah Darahku” karya Ibu Sud (1908-1993), seorang pemusik, pencipta lagu, penyiar radio, dramawan, dan seniman batik Indonesia. Lewat lagu tersebut, wanita yang dikenal sebagai… Read more »

Setia, Hormat, Daya bagi Tanah Tumpah Darah

Oleh S.P. Tumanggor Tanah tumpah darahku yang suci mulia/Indah dan permai bagaikan intan permata/Tanah airku, tanah pusaka ibuku/S’lama hidupku aku setia padamu1 “Tanah Tumpah Darahku,” lagu kebangsaan kita yang bait pertamanya terpampang di atas, tergolong unik lantaran diciptakan oleh dua orang. Iramanya yang syahdu digubah oleh Cornel Simanjuntak (1921-1946), komponis… Read more »

Kagum dan Bangga akan Tanah Air

Oleh Bill Hayden Tanah airku, tumpah darahku/Tanah yang subur, kaya makmur/Tanah airku, tumpah darahku/Tanah yang indah, permai nyata1 Deretan kata-kata di atas adalah penggalan lirik lagu nasional “Nyiur Hijau.” Kerap diputar menjelang siaran berita di RRI, lagu ini menyiarkan gambaran tentang tanah air Indonesia yang menawan. Begitu menawannya, dalam kesuburan… Read more »

Dicinta dan Dipuja: Tanah Air Indonesia

Oleh Victor Sihombing Tanah airku Indonesia, negeri elok amat kucinta/Tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa1 Demikian petikan lirik lagu yang pernah menutup siaran TVRI dengan menggambarkan negeri Indonesia secara begitu anggun. Diciptakan pada tahun 1944, “Rayuan Pulau Kelapa” merupakan satu dari 250 lagu karya Ismail Marzuki (1914-1958)… Read more »

Jiwa Raga Kami

Oleh Lasma Panjaitan Padamu neg’ri kami berjanji/Padamu neg’ri kami berbakti/Padamu neg’ri kami mengabdi/Bagimu neg’ri jiwa raga kami.1 Demikianlah lirik utuh lagu “Bagimu Neg’ri,” salah satu lagu nasional ciptaan Kusbini (1910-1991). Tokoh asal Mojokerto ini adalah pemusik keroncong ternama era 1930-1955. Selain “Bagimu Neg’ri,” Kusbini juga menciptakan lagu-lagu nasional “Cinta Tanah… Read more »

Bukit Tutari dan Kinerja yang Harus Kembali

Oleh S.P. Tumanggor Sejak waktu yang tak terbilang lamanya umat manusia dan bebatuan telah menjadi karib. Era Batu Besar (Megalitikum), ribuan tahun silam, adalah salah satu bukti besarnya. Ketika itu manusia memanfaatkan batu-batu raya sebagai tugu, bangunan, meja, makam, dll.—tanpa bantuan semen apa pun. Tinggalan-tinggalannya terserak di seantero bumi, termasuk… Read more »