Oleh Aronia Lola Masyarakat Batak di Sumatera Utara mempunyai suatu tradisi khas dalam merayakan Natal. Kira-kira sepuluh atau sebelas bulan sebelum Natal, mereka membentuk kelompok-kelompok dan mengumpulkan uang secara mencicil untuk membeli binatang berkaki empat—kerbau, sapi, atau babi. Di masa Natal, binatang tadi akan disembelih dan dagingnya dibagi merata di… Read more »
Oleh Christina Hutabarat dan Bill Hayden Natal adalah saat yang amat berkesan bagi umat Kristen karena merayakan kelahiran Juruselamat dunia. Perayaan meriah berlangsung di seluruh dunia dengan banyak cara, tergantung daerah dan budayanya. Di Pulau Jawa, orang Jawa Kristen bernatal dengan mementaskan wayang kulit di gereja-gereja.1 Iringan musik gamelan dan… Read more »
Oleh Rina Saragih Ketika bulan Desember tiba, nuansa Natal pun mulai terasa di beberapa desa Bali yang kebanyakan warganya menganut agama Kristen.1 Umat Kristen setempat mulai menderetkan penjor di sepanjang jalan.2 Tiang bambu berhias janur, hasil bumi, dan kain putih itu adalah warisan budaya yang selalu digunakan sebagai salah satu… Read more »
Oleh Aronia Lola Rumah masa kecil saya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dibangun dari kayu. Selain ayah, ibu, adik, dan saya, ada juga penghuni lain di rumah kami. Mereka membuat sarang pada jendela dan tiang kayu. Sewaktu kecil saya jadi hobi mencungkili sarang mereka. Ketika sarang itu hancur, dari “reruntuhan”nya… Read more »
Oleh Efraim Sitinjak Semasa kecil di Sidikalang, Sumatera Utara, saya dan teman-teman suka bermain adu kumbang tanduk. Kami biasa mendapatkan kumbang-kumbang tanduk “jagoan” kami dari dahan-dahan pohon atau pohon-pohon tumbang. Meskipun arenanya hanya seluas kotak sepatu, pertarungan mereka sangat menarik untuk disaksikan. Kumbang-kumbang itu akan saling menanduk, mengangkat, dan membanting… Read more »
Oleh S.P. Tumanggor “Kuku jurig!” seru teman-teman saya semasa kecil di Kuningan, Jawa Barat, ketika kami melihat beberapa titik cahaya melayang dan berkelap-kelip di udara senja. Kuku jurig adalah istilah bahasa Sunda yang berarti “kuku hantu.” Julukan bernada seram dan gaib ini diberikan kepada sumber cahaya kelap-kelip yang memang ajaib… Read more »
Oleh Melissa Chen Di samping rumah orang tua saya di Tulungagung, Jawa Timur, berdirilah sebuah gereja tua yang dikitari pohon-pohon arbei. Sewaktu berumur empat tahun, saya pernah memanjat pagar gereja itu untuk memetik buah arbei. Ternyata pohon-pohon arbei itu dihuni banyak ulat. Alhasil saya pulang dengan rasa gatal di sekujur… Read more »
Oleh Bunga Siagian “Saya, X, menerima Y sebagai pasangan untuk saling mengasihi dalam suka maupun duka, sehat ataupun sakit, kaya ataupun miskin …” Kata-kata ikrar pernikahan itu kedengaran indah, bukan? Tetapi coba bayangkan jika yang menyatakannya di depan altar adalah saudara perempuan kita dan pasangannya yang perempuan juga. Atas nama… Read more »
Salam sejahtera di bulan sebelas 2015, Sidang Pembaca! “Adakah Kristus terbagi-bagi?” (1 Kor. 1:13) adalah pertanyaan retoris Rasul Paulus yang mengumandangkan ideal keesaan Gereja, yakni umat Kristen. Ideal itu memiliki landasan kuat dalam doa Yesus Kristus, Kepala Gereja, bagi semua pengikut-Nya: “… supaya mereka menjadi satu” (Yoh. 17:11, 21-22). Sayangnya,… Read more »
Oleh Viona Wijaya Siang itu Jakarta panas terik. Saya, yang baru pindah ke ibukota, berjalan menyusuri sebuah jalan kecil untuk mencari tempat kos. Seorang ibu di dekat mulut jalan dengan murah hati memberi saya petunjuk. “Adik berjalan lurus saja. Nanti ada dua gereja: di kiri gereja X, di kanan gereja… Read more »